Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Ed JONES / AFP)
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Ed JONES / AFP)

Olimpiade 2016 Cabang Bulu Tangkis

Komentar Pelatih Atas Kekalahan Hendra/Ahsan

Rendy Renuki H • 13 Agustus 2016 14:44
medcom.id, Jakarta: Langkah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan ke perempat final cabang olahraga (cabor) bulu tangkis Olimpiade Rio de Janeiro 2016 menjadi berat. Lantaran kalah atas pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa di penyisihan Grup D, Jumat 12 Agustus malam WIB .
 
Hendra/Ahsan yang dijagokan di tempat kedua takluk 17-21, 21-16, 14-21 dari Endo/Hayakawa pada pertemuan kesepuluh mereka. Ini pun merupakan kali pertama bagi pasangan Jepang memenangkan pertandingan kontra Hendra/Ahsan setelah sembilan kali selalu kalah.
 
Kekalahan pasangan ganda putra peraih gelar juara dunia itu pun menjadi sorotan pelatih Herry Iman Pierngadi. Kepala pelatih ganda putra PP PBSI itu menilai anak asuhnya tampil kurang tenang dan terburu-buru.
 
“Hendra/Ahsan memang tampil underperformed. Ada rasa nervous, walaupun sebagai pemain senior seharusnya tidak boleh nervous, tapi ini kan Olimpiade, kejuaraan besar. Hendra/Ahsan kelihatan sering terburu-buru dan kurang tenang, mainnya tidak lepas dan banyak melakukan kesalahan sendiri,” beber Herry dilansir dari situs resmi PBSI, Sabtu (13/8/2016).
 
“Hari ini Hendra banyak melakukan kesalahan di servis. Sebetulnya kami sudah mengantisipasi hal ini, waktu di karantina. Bahkan ada latihan servis khusus untuk Hendra. Namun kalau lagi tanding, yang tahu perasaannya kan Hendra sendiri. Ahsan sebetulnya terpengaruh, mungkin ia mencoba untuk menutupi dengan dua tiga kali pukulan, tetapi lawan tidak mudah ditembus, akhirnya Ahsan membuat kesalahan sendiri,” tambah Herry.
 
Herry juga mengakui penampilan Endo/Hayakawa cukup baik. Ia menilai pertahanan mereka sangat rapat, sehingga butuh lebih dari sekedar dua-tiga kali serangan untuk menembusnya. Bahkan bola-bola tanggung yang disambar Hendra/Ahsan pun masih dapat kembalikan dengan baik oleh pasangan Jepang tersebut.
 
“Pasangan Jepang mainnya lebih enak, lebih lepas. Waktu melawan Chai Biao/Wei Hong (pasangan Tiongkok), mereka sudah ‘dapat’ tegangnya, ‘dapat’ capeknya. Sebaliknya, Hendra/Ahsan kemarin waktu melawan pasangan India (Manu Attri/Sumeeth Reddy) belum main maksimal,” lanjut Herry.
 
Penentuan nasib Hendra/Ahsan ke perempat final ada pada laga terakhir di grup D melawan Chai/Hong. Jika kalah, Hendra/Ahsan otomatis terhenti di penyisihan grup. Namun jika menang, Hendra/Ahsan akan lolos ke perempat final dengan status runner-up grup.
 
“Kami akan mengevaluasi penampilan Hendra/Ahsan dan fokus melawan Chai/Hong. Kalau menang, perjuangan di perempat final sebagai runner-up memang lebih berat,” pungkas Herry.
 
Pertandingan perebutan tiket perempat final antara Hendra/Ahsan melawan Chai/Hong akan berlangsung malam ini. Laga penentuan itu akan disiarkan langsung pukul 19.00 WIB di salah satu stasiun televisi nasional. (PBSI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan