WMP dapat diraihnya dengan mudah di ronde ke 2 lantaran perolehan poin jauh berbeda. Wasit kemudian menyebut bahwa pertandingan itu tidak seimbang hingga akhirnya Nadia dinyatakan keluar sebagai pemenang.
Di babak pertama, kontingen Riau di sudut oranye itu tidak meraih poin, bahkan nilainya -3, -1, -3, -3, dan 0 karena melakukan pelanggaran yang dengan sengaja memukul bagian kepala dari kontingen asal Jawa Barat. Sementara di sisi lain, Nadia berhasil meraih poin 15, 13, 17, 15 dan 13.
(BACA: Update Medali PON 2016: Jawa Barat Masih Memimpin)
Kemudian di ronde kedua, kontingen asal Riau ini hanya meraih poin, 0, 4, 2, 2 dan 0 sementara Nadia Putri berhasil meraih poin 14, 14, 16, 18 dan 14. Sehingga tepat di sisa menit ke 01:22 pertandingan diberhentikan dan kemenangan diraih oleh kontingen asal Jawa Barat.
.jpg)
(Atlet Pencak Silat Jawa Barat, Nadia Putri. Foto: MTVN/Ismail)
"Di awal-awal pertandingan awalnya saya tegang banget karena ini adalah even yang sangat besar dan yang pertama bagi saya berada di even besar seperti ini," ujar Nadia Putri kepada Metrotvnews.com usai pertandingan, Senin, (19/9/2016).
Ia mengaku baru bisa lega ketika sudah masuk gelanggang lantaran banyak suporter yang mendukungnya.
(BACA JUGA: Jatim Tambah Medali Emas di Cabang Olahraga Karate)
Meski sempat terkena pukulan pada bagian rahang sebelah kiri dan juga telinga kiri hingga membuatnya sempat tidak bisa mendengar, namun tekad Nadia untuk mendapatkan medali emas sudah bulat.
"Semua lawan menurut saya itu rata, namun lawan yang berat adalah memenej diri sendiri," katanya.
Video: ?Dua Atlet Renang Jabar Pecahkan Rekor di PON XIX
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News