Bahkan belakangan ini, Bouchard memandang Sharapova bukan lagi sebagai pemain yang ia idolakan. Melainkan sosok yang paling ingin ia singkirkan ketika bertemu dengan petenis Rusia tersebut.
Penyebabnya tak lain, Bouchard kesal dengan keringanan sanksi yang diberikan Sharapova terkait penggunaan doping, dan menganggap mantan idolanya tersebut telah melakukan kecurangan.
Kebetulan pada Madrid Open, Bouchard mendapatkan kesempatan untuk meluapkan kekecewaannya terhadap Sharapova. Kedua petenis cantik ini bentrok pada babak kedua.Klik di sini: 'Perang Dingin' Sharapova dengan Bouchard Berlanjut di Lapangan
Beruntung, luapan kekecewaan Bouchard terhadap Sharapova berakhir manis. Petenis berperingkat 59 dunia itu mampu menyingkirkan Sharapova dengan pertarungan tiga set Senin lalu.

"Yang pasti menang atas Sharapova memberi saya kepercayaan diri. Kemenangan pertama saya memberi saya kepercayaan diri. Merasa sedikit lebih baik dan membuat percaya diri saya datang lagi, " ujar Bouchard.
Bisa jadi kepercayaan diri usai mengalahkan Sharapova sebagai salah satu faktor penting kebangkitan Bouchard. Padahal dalam beberapa waktu ke belakang, Bouchard seakan menghilang dari dunia tenis.

"Saya pikir ada banyak faktor. Pertama-tama, tidak bisa bermain dalam turnamen tenis dengan skala yang luar biasa, itu sudah pasti. Setiap orang mengalami pasang surut. Saya jelas-jelas memiliki lebih banyak keterpurukan daripada yang saya inginkan," jelas Bouchard.
"Saya pikir secara mental tidak berada di tempat yang tepat, membiarkan suara dari luar masuk, sehingga memberi tekanan ke saya. Beberapa hal di sana sini yang memengaruhi saya pada waktu yang berbeda. Ini adalah tiga pertandingan awal yang baik dan Saya ingin melakukan 50 kali lagi tahun ini. Ada jalan yang panjang di depan saya," imbuhnya.
Pasang surut memang telah dilalui Bouchard, meski usianya yang masih muda. Ia pernah mencatatkan rekor buruk dalam karier tenis profesional dengan hanya 31 kemenangan dan 24 kali kalah.Klik di sini: Djokovic dan Nadal Susah Payah Tembus Babak 16-Besar
Sementara Prestasi terbaik Bouchard adalah menjadi runner up di International Hobart (Australia) dan Malaysia Terbuka pada 2016. Meski begitu, Bouchard pernah meraih petenis Kanada terbaik sebanyak empat kali.
Sekarang, Bouchard berupaya untuk menjaga konsistensi ini demi bisa memperbaiki peringkatnya di rangking WTA. Salah satu yang paling dekat adalah, bisa menyingkirkan Svetlana Kuznetsova di babak perempat final Madrid Open.
Lorenzo Memiliki Masalah dengan Ban Michelin
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News