Menurut Sakhyan Asmara, selaku Koordinator Tim Ad Hoc "Olympic Centre" yang ditemui di Jakarta, Kamis 22 Desember 2016, kawasan di bawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga itu mampu menampung atlet 11 cabang olahraga prioritas yang diharapkan akan mencapai prestasi puncak tingkat dunia.
Ke-11 cabang tersebut adalah panahan, angkat besi, taekwondo, karate, atletik, gulat, judo, anggar, senam, panjat tebing dan tinju.
"Pembangunan seluruh fasiltas diharapkan akan rampung seluruhnya dan bisa beroperasi secara penuh pada Desember 2017, " kata Sakhyan, mantan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga itu.
Lebih jauh, ia mengatakan bahwa fasilitas "Olympic Centre" tersebut mengadopsi fasilitas yang dimiliki oleh beberapa negara maju dalam dunia olahraga, di antaranya Jerman dan Australia.
Karena fasilitas di kawasan PP PON tersebut sebelum ini lebih banyak untuk kegiatan kepemudaan, ia mengatakan bahwa sebagian fasilitas dan gedung yang ada akan direnovasi atau dibangun baru agar sesuai dengan keperluan masing-masing cabang olahraga.
Gedung baru yang dalam tahap pembangunan adalah "Olympic Centre" yang terdiri atas tiga lantai dan direncanakan sebagai fasilitas cabang gulat, senam, anggar dan judo.
Juga sedang dibangun arena panjat tebing, lintasan lari, serta kolam renang khusus untuk pemulihan kondisi fisik.
Meski pembangunan proyek senilai Rp390 miliar tersebut masih berjalan, beberapa cabang sudah mulai beraktivitas dan menghuni kawasan tersebut, di antaranya angkat besi, panahan dan taekwondo.
"Kawasan 'Olympic Centre' memang lebih difokuskan untuk cabang olahraga prestasi, namun kegiatan kepemudaan yang selama ini sudah menjadi roh bagi PP PON akan tetap dipertahankan seperti semula," kata Sakhyan.
Selain sebagai pusat pelatihan dan pengembangan kepemudaan dan keolahragaan, kawasan tersebut selama ini juga dikenal sebagai tempat penggemblengan anggota Paskibraka menjelang menjelang upacara peringatan Hari Ulang Tahun RI di Istana Negara.
Sebagai Koordinator Tim Ad Hoc "Olympic Centre" yang ditunjuk Menpora Imam Nahrawi, tugas Sakhyan adalah menyusun perencanaan dan langkah strategis terkait pembangunan kawasan olahraga terpadu itu.
Sakhyan dibantu Yuni Poerwanti sebagai sekretaris serta tiga anggota, yaitu Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Gatot S Dewa Broto, pengusaha Francis Wanandi dan mantan atlet Lukman Niode.(ant)
Video: Tak Ada Dana, Atlet Tinju SEA Games Hentikan Latihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id