"Saat melakukan tes bersama tim Ferrari di simulator usai F1 Italia, saya melihat ada sedikit harapan untuk bisa menarik minat beberapa tim di F1. Tapi untuk direkrut tim besar seperti Ferrari, adalah kejutan besar bagiku. Setelah ada panggilan kedua beberapa waktu lalu, akhirnya saya resmi bergabung dengan tim ini," takjub pembalap muda asal Italia itu.
"Saat ini pekerjaan utamaku adalah melakukan tes bersama di simulator dan siap untuk tampil jadi pembalap pengganti jika dibutuhkan sewaktu-waktu. Memang akan aneh melihat pembalap lain balapan sementara saya hanya berdiri di paddock, tapi ini adalah dunia yang baru bagiku. Saya akan memanfaatkan momen untuk belajar sebaik mungkin. Sehingga di 2018 mendatang, bisa jadi pembalap sepenuh musim di F1."
Giovinazzi adalah pembalap yang bersinar bersama tim Carlin dan sponsor utamanya adalah Jagonya Ayam. Ia jadi rekan setim Sean Gelael dan mampu memberikan performa terbaik hanya dalam waktu dua musim bersama tim tersebut. Giovinazzi meraih posisi runner up di klasemen akhir musim dan menjadi modal terbaiknya bertarung di GP2 Series 2016.
Talentanya langsung terlihat di tahun pertama dan ini pula yang menjadi alasan tim Ferrari untuk merekrutnya sebagai pembalap muda yang mengisi posisi sebagai pembalap cadangan. Tentunya bukan hanya akan berdiam diri dan menunggu jika ada kesempatan untuk mengisi kursi kosong di tim tersebut, tapi Ia harus siap untuk tampil sesuai dengan ekspektasi tim Ferrari.
Tim Ferrari juga sudah berjanji untuk memberikan Giovinazzi kesempatan untuk menjajal sesi latihan di hari pertama bersama tim Sauber F1. Hal itu dilakukan tim, agar Ia tak hanya jago di simulator saja, tapi juga mampu merasakan secara langsung feeling mobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News