CLS sudah menanti sejak lama bisa merengkuh trofi. Tak terkecuali sang point guard, Mario Wuysang. Mereka amat gembira bisa menang dan memutus dominasi Satria Muda Britama dan Aspac Jakarta di kejuaraan basket nasional.
"Kami sudah kerja keras. Kami membangun klub ini sejak dua tahun lalu. Kami sempat gagal pada tahun lalu," ujar Mario Wuysang saat diwawancarai Metrotvnews.com, Selasa (31/5/2016).
"Kami dapat pelatih baru. Hal itu membawa kami ke tangga juara. Kami mulai mendapatkan hasil positif sejak seri di Bandung. Di situ permainan kami sudah mulai bagus dan menanjak," lanjutnya.
Wuysang merasa CLS tidak akan sukses andai tak memiliki manajer tim seperti Christoper. Menurut Wuysang, ia sosok penting dalam membangun kekuatan CLS.
"Dia yang punya visi untuk merekrut saya. Setelah itu, ia merekrut pelatih dan bigman. Jadi dia orang yang paling berpengaruh di tim ini. Semua gara-gara dia," jelas pebasket berusia 37 tahun ini.
Wuysang juga memuji putusan Christoper untuk memberikan hadiah kepada seluruh pemain CLS liburan ke Amerika Serikat sekaligus menonton NBA.
"Itu sudah perjanjian dari owner, kami juara akan berangkat ke Amerika. Senang-senang di sana. Pasti itu menjadi motivasi buat rekan-rekan setim. Menonton NBA seperti mimpi yang menjadi nyata," jelas Wuysang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
