Dirinya menjadi yang tercepat usai membukukan catatan waktu 3 jam 27 menit 22 detik setelah menempuh jarak 140 kilometer. Pembalap Pishgaman Giant Team Iran itu cukup perkasa di lintasan yang digunakan untuk kejuaraan kategori 2.2 yang sudah masuk kalender UCI ini.
Bahkan, juara TdS 2014 unggul satu detik dari rekan setimnya, Arvin Moazami Goudarzi. Posisi ketiga pada etape kedua ini direbut oleh pembalap Jepang yang memperkuat Bridgestone Anchor Cycling Team, Sho Hatsuyama. Pembalap dengan nomor start 34 itu tertinggal 10 detik dibelakang Amir Zargari.
Keperkasaan tim asal Iran itu sangat terlihat pada etape ini. Betapa tidak, dari 10 besar pembalap yang masuk finis pertama, ada lima pembalap asal Pishgaman Giant Team. Ini menunjukkan solidnya tim yang menjadi juara
bertahan TdS ini.
"Etape ini cukup bagus. Untuk masalah hasil, semuanya adalah kerja sama tim. Kami semua mampu bermain solid hingga finis," kata Amir Zargari usai perlombaan, dilansir Antara. Terkait dengan asap yang ada di sepanjang etape kedua, Amir Zargari mengaku tak masalah. Apalagi, asap cukup tebal hanya berada sekitar 10 kilometer menjelang finis.
Sepanjang etape kedua, persaingan terjadi sejak awal karena ada beberapa titik sprint yang harus dilalui. Berdasarkan hasil resmi yang dikeluarkan panitia, pembalap yang tercepat pada titik sprint ini adalah Hossien Askari dari Pishgaman Giant Team. Atas hasil itu, Hossein Askari mendapatkan poin lima dan berhak menggunakan green jersey serta berhak digunakan untuk etape berikutnya dari Sijunjung menuju Dharmasraya.
Sementara itu, pembalap yang sukses merebut polkadot jersey atau raja tanjakan di etape kedua ini adalah Sho Hatsyumaya yang memperkuat Bridgestone Anchor Cycling Jepang. Pembalap dengan nomor start 34 ini perkasa dalam mencapai titik KOM di daerah Panorama itu. (Ant)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
