Sri Mulyani meninjau kompleks GBK didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, dan Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha PPK GBK, Gatot Tetuko. Ia meninjau venue mulai dari Stadion Utama Gelora Bung Karno, Istora Senayan, dan Aquatic Center Senayan sekitar 1,5 jam.
"Kami berterima kasih atas kunjungan Ibu Sri Mulyani ke venue. Saya menangkap ada rasa puas selama mendampingi. Paling tidak, sebagai pejabat yang mengatur keuangan dan pengeluaran uang negara untuk Asian Games secara keseluruhan, beliau melihat hasilnya secara kongkret," ujar Erick lewat rilis yang diterima medcom.id.
Baca: Menkeu Sebut Kondisi Istora Sesuai Kondisi Generasi Milenial
"Berulang kali, Menkeu mengungkapkan bahwa kelancaran pembangunan infrastruktur dan venue Asian Games menunjukkan contoh dari penggunaan anggaran negara dari pajak masyarakat dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," jelasnya.
Sementara, Sri Mulyani mengatakan dirinya senang bisa melihat perubahan wajah Kompleks GBK yang memulai renovasi Mei 2016 lalu. Pasalnya, penggunaan anggaran negara dari pajak masyarakat bisa memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri.
"Dengan melihat perubahan ini, saya yakin masyarakat akan bangga atas renovasi yang telah terjadi. Senang untuk dapat melihat salah satu contoh dari penggunaan anggaran negara dari pajak masyarakat dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Sri Mulyani.
Dilansir Antara, Menkeu mengatakan pihaknya telah menganggarkan biaya renovasi Rp700 miliar untuk Stadion Utama GBK. Sementara, Rp132 miliar dianggarkan untuk renovasi Istora Senayan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News