Ponsianus Nyoman Indrawan. (Foto: Metrotvnews.com/Alfa Mandalika)
Ponsianus Nyoman Indrawan. (Foto: Metrotvnews.com/Alfa Mandalika)

Pelita Jaya Juara IBL 2017

Jadi Underdog hingga Dianggap Remeh, tak Jadi Halangan Pelita Jaya untuk Sukses

Alfa Mandalika • 08 Mei 2017 20:39
medcom.id, Jakarta: Kapten Pelita Jaya (PJ), Ponsianus Nyoman Indrawan mengaku lega akhirnya bisa menjuarai IBL. Sempat menunggu delapan tahun, akhirnya torehan manis mampu diraih PJ.
 
Kapten koming, sapaan akrab Ponsianus, mengaku PJ sempat dibully tatkala bersua Satria Muda (SM). Selain itu, status underdog juga melekat dengan PJ.
 
Namun, karena determinasi tinggi serta semangat tak kenal lelah, akhirnya PJ mampu membalikkan prediksi berbagai kalangan.

"Saya di PJ sudah delapan tahun dan selama itu juga saya menunggu piala ini. Selama delapan tahun, sudah mengalami final empat kali, kalah di final tiga kali. Baru tadi malam puncaknya dan tidak bisa diungkapkan lagi dengan kata-kata," kata kapten Koming saat berbincang dengan Metrotvnews.com di kantor Metro TV, Senin (8/5/2017).

Baca: Pelita Jaya Pastikan Diri Juara IBL 2017


"Persiapan kita mati-matian, karena di season lalu yang kita kalah di final, itu benar-benar heartbreaking. Setelah kita kalah di final, kita ditinggal beberapa pemain. Ada yang pensiun, ada yang pindah ke tim lain. Apalagi, para pemain itu yang jadi andalan PJ,"sambungnya. 
 
"Bisa dibilang Satria Muda adalah tim terbaik musim ini. Mereka sangat superior. Mereka punya tim paling komplet. Terbukti, mvp dari mereka, coach of the year dari mereka, rookie of the year dari mereka, manajemen terbaik mereka, rekor di reguler season, ketemu di reguler, kita dibully sama mereka. Di final itu kita underdog, kita sang penantang, itu mental yang kita punya dan kita bawa ke final. Jadi, saat menghadapi mereka, kita nothing to lose. Karena mereka yang diunggulkan, jadi beban ada di mereka," tutur pemain berpostur 191 cm itu.

Baca: Eksklusif Pelita Jaya: Dahaga Gelar 26 Tahun Berakhir


Koming menambahkan, ia sempat terpikir akan terjadi de javu seperti musim lalu ketika dikalahkan SM pada game kedua. Namun, semua rasa khawatir sirna saat tampil di lapangan.
 
"Paling deg-degan ketika kalah di game kedua. Soalnya kejadiannya sama seperti pada season lalu, game pertama kita menang, game kedua akhirnya anjlok. Sempat berpikir apa ada Deja vu, dan semuanya kita sudah pelajari. Dan kita bertekad tidak akan mengulangi kesalahan lagi," kata Koming.
 
Babak final yang memainkan tiga pertandingan berlangsung sengit. Pada game pertama, PJ menang 63-57. Lalu pada game kedua, SM yang unggul dengan kedudukan 83 - 63. Pada laga pamungkas, PJ mengungguli SM, 72 - 62.
 
Video: Cerita Sukses Pelita Jaya Menjadi Juara IBL 2017

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan