Tenis meja atau yang dikenal juga oleh masyarakat Indonesia dengan Ping Pong ini dimainkan dengan cara memukul bola menggunakan bet. Bola dapat dipukul sebelum menyentuh meja (volley) atau setelah menyentuh meja (semi volley). Sekilas cara bermainnya mirip dengan tenis lapangan.
Sejarah tenis meja
Tenis meja populer di pertengahan kedua abad ke-19, di mana saat itu permainan ini belum dianggap sebagai olahraga. Kala itu, tenis meja hanya menjadi kegiatan hiburan selepas makan malam.Dikutip dari buku Tenis Meja yang disusun Sapto Adi Mu'arifin, pada abad ke-19 permainan ini dikembangakan oleh tentara inggris. Permainan ini saat itu masih bernama gossima, flim-flam,whiff-whaff atau ping pong.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

(Sejarah tenis meja foto: Unsplash)
Pada 15 Januari 1921, tenis meja resmi dengan nama table tennis. Ini semua atas prakarsa dari George Lehman. Pada tahun 1926 terbentuklah Internationale de Table Tennis Federation (ITTF) yang terdiri atas 140 negara anggota.
Tenis meja kemudian masuk dalam cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade pada Olimpiade ke 24 di Seoul-Korea Selatan tahun 1988.
Sejarah tenis meja di Indonesia
Tenis meja pun menyebar ke Asia termasuk Indonesia. Di Indonesia permainan ini baru dikenal pada 1930, ketika itu pelakunya hanyalah dari kalangan orang-orang Belanda dan kalangan tertentu dari pribumi.Permainan ini dimainkan untuk mengisi waktu luang dan dilakukan secara terbatas. Biasanya pelaksanaannya digelar di balai-balai pertemuan.
Pada 1940 berdiri klub ping pong di lembaga tertentu,seperti sekolahan dan kantor pemerintah. Hal tersebut membuat tenis meja masih dimainkan oleh kalangan tertentu.
Barulah pasca kemerdekaan, permaian ini mulai dimainkan oleh masyarakat umum. Lalu pada tanggal 5 Oktober 1951, di Surabaya diadakan Kongres I yang menghasilkan berdirinya Persatuan Ping-pong Seluruh Indonesia (PPPSI). Berdirinya PPPSI ini menjadi cikal bakal pemasyarakatan olahraga ping-pong ke seluruh lapisan masyarakat yang ada.
Pada tahun 1958, di Surabaya diadakan Kongres Ping-Pong yang menghasilkan keputusan mengubah PPPSI menjadi PTHSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).