"Kami juga inginnya event ini lebih ramai. Tapi yakinlah, kami sudah berusaha keras dengan panitia lokal untuk mendapatkan penonton lebih banyak," kata Ridgeon dikutip dari BBC.
Kejuaraan Dunia Atletik 2019 terselenggara selama delapan hari (27 September - 6 Oktober) di Stadion Khalifa International, Doha. Tapi berdasarkan data Jumat lalu, hanya sekitar 13 ribu orang saja yang memadati stadion berkapasitas 40 ribu penonton tersebut.
Ridgeon menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan minimnya penonton di Kejuaraan Dunia Atletik 2019. Selain karena perekonomian Qatar diblok empat negara tetangganya, penduduk di sana juga lebih memilih tidur lebih cepat pada malam hari.
"Beberapa hari yang lalu, setidaknya terdapat 65-70 persen penonton yang datang. Tapi ketika putaran final dimainkan, jumlahnya menyusut karena pertandingan bergulir malam hari. Kebanyakan audiens memilih pulang karena harus bekerja pagi sekali pada keesokan harinya," tutur Ridgeon.
Kendati demikian, lanjut Ridgeon, Kejuaraan Dunia Atletik 2019 tidak semuanya diukur dari jumlah audiens yang hadir. Dia yakin penyelenggaraan tetap berjalan sukses karena para atlet menikmati turnamen dan tidak ada yang kecewa dengan fasilitas yang tersedia. (BBC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
