engunjung memadati acara penutupan Asian Games 2018 yang disertai hujan cukup lebat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. (Foto: MI/Rommy Pujianto)
engunjung memadati acara penutupan Asian Games 2018 yang disertai hujan cukup lebat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. (Foto: MI/Rommy Pujianto)

Jatuh Bangun Indonesia Menyelenggarakan Asian Games 2018

03 September 2018 16:13
Jakarta: Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot Dewa Broto menuturkan bagaimana Indonesia jatuh bangun mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
 
Bukan apa-apa, dia menyebut dua bulan menjelang perhelatan banyak pihak meragukan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah akan mampu menjamu negara se-Asia dalam sebuah pesta olahraga.
 
"Bahkan pada Oktober 2015 Indonesia dapat surat cinta, dalam arti raport negatif dari Olympic Council of Asia (OCA), Indonesia serius tidak sih dengan Asian Games," ungkapnya dalam Metro Pagi Primetime, Senin, 3 September 2018.

Meski pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 diapresiasi oleh mancanegara, Gatot mengatakan Indonesia tidak bisa mengklaim diri sukses dalam event tersebut.
 
Betapa tidak, ia merasakan betul bagaimana penilaian yang dilakukan oleh OCA mulai dari penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah sampai dengan perhelatan berlangsung.
 
"OCA meragukan Indonesia. Alasannya waktu itu infrastruktur belum ada tanda-tanda. Tapi kami jelaskan sistem fiskal anggaran kami setelah dituntut jadi tuan rumah tidak langsung jadi hari itu juga," kata dia.
 
Berbekal penjelasan diikuti dengan rapat kabinet yang terus menerus dilakukan, 30 Januari 2016 ketika Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai penanggung jawab terkait infrastruktur, Indonesia mendapatkan titik balik.
 
"Saat itu dia berkata, 'Saya Basuki Hadimuljono Menteri PUPR bertanggung jawab terhadap semua venue Asian Games'. Kata-kata itu sangat menyejukkan sejak saat itu kita enak bicara hal-hal lain," kata dia.
 
Usai perhelatan, Gatot mengatakan akhirnya Indonesia mendapat pengakuan. Bukan hanya peran dari pemerintah, penyelenggara, atlet, offisial dan pihak terkait namun OCA bahkan International Olympic Committe (IOC) juga mengapresiasi antusiasme masyarakat terhadap perhelatan Asian Games. 
 
Kesan positif yang diberikan oleh OCA dan IOC membuat Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla berani mengutarakan kepada Presiden IOC Thomas Bach siap menjadi tuan rumah olimpiade 2032.
 
"Respons (Thomas Bach) bagus tapi Indonesia harus bersabar karena penetapannya baru pada 2025 nanti. Tapi secara umum Mr. Bach sudah mengagumi Indonesia," pungkasnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan