Indonesia datang ke ASEAN Para Games 2025 dengan penguasa Asia Tenggara. Sebab, sejak edisi 2017 di Malaysia, Indonesia selalu finis sebagai juara umum, termasuk saat menjadi tuan rumah pada 2022 di Solo dan tampil di Kamboja pada 2023. Deretan prestasi itu membuat Merah Putih mengincar gelar juara umum keempat secara beruntun di ASEAN Para Games 2025.
Di ASEAN Para Games 2023 Kamboja, Indonesia tampil luar biasa dengan meraih 159 emas, 148 perak, dan 94 perunggu. Hasil tersebut menempatkan Indonesia jauh di atas Thailand yang berada di posisi kedua. Dengan begitu, Indonesia berhasil menjaga dominasi olahraga atlet disabilitas di Asia Tenggara.
Tahun depan, tantangan tentu tidak ringan. Thailand sebagai tuan rumah sudah pasti akan tampil habis-habisan demi merebut supremasi. Negara lain seperti Vietnam dan Malaysia juga tengah meningkatkan pembinaan atlet disabilitas mereka. Karena itu, persiapan matang menjadi kunci agar Indonesia tetap bisa berada di posisi terdepan.
Baca juga: Dana SEA Games Minim, Indonesia bakal Sulit Ulangi Prestasi 2 Tahun Lalu
Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk ASEAN Para Games 2025, Prof. Reda Manthovani, memastikan bahwa pemusatan latihan para atletnya masih terus berjalan di Solo. Kemudian, berbagai persiapannya disebutkan sudah mencapai 75 persen.
"Kita tetap konsentrasi di Solo. Di sana, kita ada tempat untuk pelatnas untuk para SEA Games (ASEAN Para Games) di tahun depan ya, di Januari 2026," ujar Reda saat ditemui awak media seusai acara Abraham Live in Banten di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (29/9/2025).
"Persiapannya sejauh ini sudah 75% karena kita ada tahapan waktunya. Nanti kira-kira kita bisa sampai 90% pada Oktober-November," tambahnya.
"Insyaallah, kita target juara umum sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Kalau kemarin di Paralimpiade kita berhasil mendapatkan 14 medali, ya mudah-mudahan kita bisa mempertahankan itu. Insyaallah kita bisa mempertahankannya (gelar juara umum)," lanjut Reda.
Selain fokus pada persiapan tim utama, National Paralympic Committee (NPC) Indonesia juga terus menjaring atlet muda berbakat dari 35 provinsi. Namun, Reda menegaskan program tersebut bukan untuk ASEAN Para Games 2025, melainkan pembinaan jangka panjang.
"Itu dalam rangka menjaring atlet-atlet muda yang disabilitas, artinya atlet-atlet disabilitas yang memang punya kemampuan fisik, mental, untuk tampil kita jaring dan kita latih. Mungkin di daerah dulu, nanti ada seleksinya untuk tingkat nasional," ungkap Reda.
"Setiap cabor itu ada, nanti mereka mengirim perwakilan yang memang sudah dianggap terseleksi. Tapi untuk ASEAN Para Games 2025, memang sudah atlet-atlet yang terseleksi tahun sebelumnya," tambahnya.
Lebih lanjut mengenai dukungan pemerintah, Reda berharap Erick Thohir selaku Menpora anyar bisa memberi perhatian lebih terhadap olahraga disabilitas.
"Dengan menpora yang baru memang sudah ada sistemnya dan kita ada komunikasi juga. Mudah-mudahan, menpora yang baru ini karena memang doyan di olahraga, jadi lebih perhatian lagi dan anggaran untuk olahraga disabilitas ini bisa lebih dilancarkan," tutup Reda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
