Adrian Mattheis menjadi fighter dari Indonesia yang masih bertahan di ONE Championship bersama Eko Roni, yang sempat memutuskan mundur dan kini kembali bersama Adrian Mattheis untuk mewakili merah putih di kancah promotor internasional tersebut.
Dalam pertandingan sebelumnya, Adrian Mattheis harus mengalami kekalahan atas fighter asal Filipina, Lito Adiwang. Lama tak bertanding, fighter asal Papua itu mengaku belum mendapatkan jadwal bertanding dari pihak ONE Championship.
Dalam wawancara bersama Medcom, Adrian Mattheis mengungkapkan aktivitas dirinya sebagai seorang fighter ketika belum memiliki jadwal kapan dirinya bertanding kembali membela nama Indonesia di ajang MMA, ONE Championship.
“Kalau jadwal belum ada, karena fight yang beberapa tahun lalu, satu tahun lalu saya kan kena KO jadi minimal istirahat 6 sampai 9 bulan. Ini saya belum dapat jadwal lagi dan kalau memang saya sudah dapat jadwal, iming-iming jadwal lah saya boleh persiapan tuh," ujar Adrian.
"Boleh persiapan dan ya boleh dikasih tau tuh tanggal mainnya kapan, baru bisa dikasih tau. Belum ada (jadwal pertandingan) dan ya yang jago sebanyak saya cuma latihan cari-cari keringat saja," sambungnya.
“Jadi ya, di sela-sela saya tidak tanding, saya juga tetap jaga saya punya kondisi biar tetap kelihatan fit. Kurang lebih. Sambil menunggu pertandingan yang akan datang," tegas Adrian.
Baca juga: Papua Top Team Buka Latihan Bersama untuk Cari Bibit Unggul Atlet Beladiri
Pesan Adrian Mattheis kepada Pencinta Combat Sport
Adrian Mattheis mengungkapkan jika dirinya enggan meng call out siapapun baik di dunia combat sport maupun dalam kareirnya sebagai atlet MMA ONE Championship. Dirinya juga memberikan pesan kepada setiap orang yang menyukai olahraga Combat Sport.Dalam wawancara bersama Medcom, Fighter asal Tiger Shark itu mengaku, jika dirinya kurang suka melakukan call out kepada fighter siapapun baik di ONE Championship maupun diluar ONE Championship.
“Kalau untuk call out tidak ada. di atas langit itu tidak ada ujung. Dan saya juga tidak tahu,” Kata Adrian Mattheis seusai latihan bersama Papua Top Team, di Proximo Sport Arena.
Namun, di balik dirinya yang enggan menantang fighter lainnya, justru dirinya sangat amat terbuka dan siap menerima tantangan dari para fighter jika ingin menantang dirinya.
“Jadi kalau untuk saya, saya tidak mau call out orang, karena saya belum tahu kekuatan orang sampai di mana. Tapi kalau ada yang mau call out saya, kita bisa tes mekanik. Itu aja,”
“Tapi ya buat teman-teman yang mau, ya istilah aja, yang mau up di dunia Combat sport, terus mungkin jalan ninjanya, mungkin mau kasih rame di TikTok atau di Instagram tentang call out, call out sana sini ya. Kalau mau call out saya boleh.”
“Mungkin kalau mau cari nama boleh, tapi ya begitu saya akan tanggapi dengan baik-baik, dengan besar kepala, dengan pengalaman saya akan tanggapi itu. Kurang lebih seperti itu," tegasnya.
Adrian Mattheis juga turut memberikan pendapatnya terkait ucapan kontroversial yang dibuat oleh fighter Muay Thai ONE Championship, asal Malaysia, Johan Ghazali yang menantang sepuluh fighter Indonesia.
“Tanggapan saya, dia anak muda yang baik. Record fight-nya juga bagus. Tapi tolong omongan nya itu dijaga. Karena di atas langit masih ada langit.” Kata fighter sesama promotor ONE Championship itu.
Fighter berjuluk ‘Papua Bad Boy’ yang sudah banyak merasakan pahit dan manisnya berlaga di dunia combat sport itu, tidak segan memberikan pesan kepada para antusias serta pecinta combat sport yang ingin belajar menekuni bela diri, dan kepada para atlet di dunia combat sport.
“Yang baru pemula, kalian harus percaya dengan kata-kata ini, ‘siapapun bisa jadi apapun’. Terus berkarya, terus jangan lupa bersyukur, kalian sampai di titik ini tidak sembarangan (Perjuangannya).”
“Bapak saya selalu bilang, ‘lihat ke atas sebagai tolak ukur dan lihat ke bawah untuk selalu bersyukur’. God bless. Tuhan berkati," tutup Adrian. (Victor Rodam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News