"Ini kenapa jadi ramai karena ada tim yang tersingkirkan karena skor itu. Tapi buat saya sih ini biasa, artinya orang bebas saja berpendapat," ujar Fakhri di Stadion Mandala, Jayapura, Rabu (6/10/2021)
Menurutnya, ada lebih banyak gol bunuh diri yang lebih tidak masuk akal ketimbang dalam laga Aceh vs Kaltim. Kemudian dari aspek teknis, bola memang sulit untuk dikendalikan sebelum terjadinya gol bunuh diri Kaltim.
"Saya sebagai pelatih tentu melihat dari aspek teknis. Itu memang sulit karena bola memang datang tiba-tiba ke kakinya Rizky," jelas Fakhri.
Ia lanjut mengatakan, dirinya juga tidak masalah jika PSSI mengusut laga Aceh vs Kaltim dan gol bunuh diri tersebut. Baginya, itu sudah tugas PSSI dan dia berharap ada bukti dan fakta di lapangan.
"Ya kalau mau diusut silakan saja. Wajar misalnya kalau ada yang diusut terdapat dugaan dan PSSI pun
punya kewajiban menegakkan fairplay, respek. Ini sah-sah saja," terang Fakhri.
"Tapi itu tadi, ketika menyikapi suatu persoalan harus betul-betul berdasarkan bukti, fakta di lapangan," sambungnya.
Media sosial diramaikan dengan isu sepak bola gajah antara Aceh vs Kaltim dalam beberapa waktu belakangan ini. Aceh keluar sebagai pemenang dengan skor 3-2, tapi terdapat satu gol bunuh diri yang dilakukan bek Kaltim Muhammad Rizky Ramadhan pada menit ke-70.
Akibat hasil tersebut, Sulawesi Utara (Sulut) dipastikan tidak lolos ke babak enam besar dan mencuatlah berbagai dugaan serta perdebatan. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News