Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga RI Gatot S. Dewabroto pada Jumat, seusai menerima surat pemberitahuan resmi dari Ketua Umum Komite Paralimpik Nasional (NPC) Indonesia, Senny Marbun, mengenai kabar itu.
Dalam rilis yang diterima Antara pada Jumat, ia menceritakan bahwa informasi awal baru diperoleh pada 19 Desember 2019, ketika Ketua NPC Filipina Michael Barredo berkirim surat kepada Presiden ASEAN Para Sports Federation Major General Osoth Bhavilai, yang intinya memberitahukan kesiapan sudah dilakukan sejak dua tahun yang lalu.
Namun berdasarkan pertemuan Pre-DRM 12-15 Desember yang turut dihadiri oleh Ketua NPC Indonesia, akhirnya terendus kemungkinan penundaan even tersebut. Sampai akhirnya pada 20 Desember terbitlah surat Presiden ASEAN Para Sports Federation kepada seluruh Pimpinan NPC di lingkungan ASEAN Para Sports Federation, bahwa penyelenggaraan ASEAN Para Games 2020 dipastikan diundur.
"Sebetulnya Kemenpora sudah mendengar kemungkinan ini sejak 17 Desember, namun karena belum ada kejelasan resmi dari pemerintah Filipina akhirnya tidak kami publikasikan. Namun Kemenpora dan NPC memutuskan untuk tetap melakukan persiapan semaksimal mungkin, seandainya even tersebut tetap berjalan sesuai jadwal," kata Gatot.
Akibat hal ini, maka pelatnas Kontingen Indonesia dipertimbangkan akan diperpanjang sambil menunggu penyempurnaan persiapan untuk mempertahankan peringkat juara umum dalam ASEAN Para Games, sebagaimana yang pernah diraih tahun 2017 di Malaysia.
"Kemenpora sangat menghargai dan memahami kondisi dan kendala yang dihadapi oleh Philapgoc, dan tetap berterima kasih karena agendanya tetap akan diselenggarakan pada awal tahun 2020 meskipun mundur dua bulan. Kemenpora berharap penundaan ini akan memberikan waktu yang cukup untuk Philapgoc agar bisa menyelenggarakan dengan lebih baik," pungkas Gatot.
Video: Soroti Kampanye Antirasisme Serie A, Yaya Toure Beberkan Diskriminasi di Sepak Bola
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News