Ilustrasi Istimewa
Ilustrasi Istimewa

Atlet Afghanistan Minta Pertolongan Agar Bisa ke Paralimpiade Tokyo

Antara • 18 Agustus 2021 08:14
Jakarta: Atlet Afghanistan Zakia Khodadadi meminta pertolongan kepada dunia ketika ia berupaya keluar dari Kabul dan menghidupkan kembali mimpinya menjadi atlet putri pertama dari negaranya yang tampil di Paralimpiade Tokyo.
 
Komite Paralimpiade Afghanistan (APC) sebelumnya menyatakan, dua atlet mereka batal tampil di Paralimpiade Tokyo 2020 yang dimulai pada 24 Agustus, menyusul kerusuhan yang diakibatkan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban.
 
Kelompok itu telah menguasai kota-kota besar dan sekarang mengendalikan sebagian besar Afghanistan.

Atlet para-taekwondo Khodadadi dalam pesan video dari Kabul yang diteruskan oleh Chef de Mission APC Arian Sadiqi yang berbasis di London untuk Reuters mengatakan, bahwa dia merasa terpenjara, tinggal dengan keluarga besarnya tapi tidak mampu pergi keluar dengan rasa aman untuk berlatih, belanja atau sekadar mengunjungi rekan dan kerabatnya.
 
Berbicara dalam bahasa Farsi, dan diterjemahkan oleh Reuters, Khodadadi mengatakan merasa menjadi beban tambahan bagi kerabatnya yang tidak memiliki cukup makanan untuk anak-anak mereka sendiri.
 
"Saya memohon kepada kalian semua, bahwa saya seorang perempuan Afghanistan dan sebagai wakil dari perempuan Afghanistan saya meminta tolong kepada Anda," kata dia.
 
"Niat saya berpartisipasi di Paralimpiade Tokyo 2020, tolong genggam tangan saya dan bantu saya."
 
"Saya mendesak Anda semua, mulai dari perempuan di seluruh dunia, institusi untuk perlindungan perempuan dari semua organisasi pemerintah, untuk tidak membiarkan hak-hak warga perempuan Afghanistan di gerakan Paralimpiade direnggut begitu saja."
 
"Kenyataannya adalah kami telah mengangkat diri kami sendiri dari situasi ini, bahwa kami telah mencapai begitu banyak, ini tidak bisa dianggap enteng. Saya telah banyak berkorban, saya tidak ingin perjuangan saya sia-sia dan tanpa hasil. Bantu saya."
 
Khodadadi, 23, dan atlet lari Hossain Rasouli, dijadwalkan tiba di Tokyo pada Selasa, tapi kini tak bisa melakukan penerbangan.
 
Kelompok Taliban mengatakan kepada para reporter dalam konferensi pers pertama mereka di Kabul bahwa mereka akan menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka hukum Islam.
 
Konferensi pers digelar setelah Amerika Serikat dan negara-negara Barat sekutunya mengevakuasi diplomat dan warga mereka, menyusul kekacauan di bandara Kabul ketika warga Afghanistan berupaya kabur dari terminal yang dipadati kelompok Taliban itu.
 
Video: Daftar Bonus Atlet dan Pelatih Pejuang Olimpiade Tokyo 2020

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RIZ)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan