Ccovid-19 Liaison Officer (CLO) Kontingen Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo Andar Perdana Widiastono (kiri) saat memberikan pesan kepada tim para-atletik Indonesia sebelum bertolak ke Tokyo, Jumat (20/8/2021). (ANTARA/HO-NPC Indonesia)
Ccovid-19 Liaison Officer (CLO) Kontingen Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo Andar Perdana Widiastono (kiri) saat memberikan pesan kepada tim para-atletik Indonesia sebelum bertolak ke Tokyo, Jumat (20/8/2021). (ANTARA/HO-NPC Indonesia)

Paralimpiade Tokyo 2020

NPC Indonesia Perhatikan Kondisi Psikologis Atlet di Paralimpiade Tokyo

Kautsar Halim • 22 Agustus 2021 21:12
Jakarta: Kondisi psikologis atlet menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh National Paralympic Committee (NPC) Indonesia selama Paralimpiade Tokyo 2020 pada 24 Agustus-5 September mendatang.
 
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J Kono berdasarkan pengalamannya mendampingi atlet Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo, 24 Juli-8 Agustus lalu.
 
Menurut Ferry, tingkat kejenuhan atlet cenderung tinggi mengingat Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo berlangsung di era pandemi covid-19 dengan menerapkan sistem bubble.

“Berdasarkan pengalaman, sistem bubble di extraordiary Olimpiade berpotensi membuat tingkat kejenuhan tinggi, mulai dari atlet hingga tim CdM,” kata Ferry dalam rilis pers KOI, Minggu (22/8/2021).
 
"Menunggu hasil tes saliva setiap hari itu mendebarkan dan bisa mempengaruhi kondisi psikologis. Jadi keberadaan psikolog ini sangat penting," tambahnya.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan