Jakarta: Kondisi psikologis atlet menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh National Paralympic Committee (NPC) Indonesia selama Paralimpiade Tokyo 2020 pada 24 Agustus-5 September mendatang.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J Kono berdasarkan pengalamannya mendampingi atlet Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo, 24 Juli-8 Agustus lalu.
Menurut Ferry, tingkat kejenuhan atlet cenderung tinggi mengingat Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo berlangsung di era pandemi covid-19 dengan menerapkan sistem bubble.
“Berdasarkan pengalaman, sistem bubble di extraordiary Olimpiade berpotensi membuat tingkat kejenuhan tinggi, mulai dari atlet hingga tim CdM,” kata Ferry dalam rilis pers KOI, Minggu (22/8/2021).
"Menunggu hasil tes saliva setiap hari itu mendebarkan dan bisa mempengaruhi kondisi psikologis. Jadi keberadaan psikolog ini sangat penting," tambahnya.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan