Jalannya pertandingan tetap berlangsung sengit sambil disaksikan sekitar 4.000 penonton di GOR Sritex Arena, Solo. Padahal, kedua tim sudah dipastikan tidak lolos ke fase Grand Final.
Baik Jakarta Elektrik maupun Popsivo sama-sama tidak ingin mengulangi kesalahan pada laga sebelumnya. Para pemainnya tampil lebih menawan dan tidak segan jatuh bangun untuk berebut angka lewat reli poin.
Klik: Sean Gelael Tampil Impresif di Feature Race F2 GP Bahrain
Jakarta Elektrik langsung menurunkan dua pemain asingnya, Liu Mengya dan Pu Rou saat memulai pertandingan. Sementara itu, empat pemain lokal yang dimainkan lebih dulu adalah Amasya Manganang, Tasya Nur, Indahyani, dan Dita mampu. Berkat susunan pemain itu, Jakarta Elektrik unggul lebih dulu pada set pertama.
Tidak ingin tertinggal begitu saja, Popsivo langsung bangkit saat memainkan set kedua. Smes-smes tajam berhasil mereka lancarkan lewat Amalia Fajrina dan Megawati Hangestri hingga akhirnya Jakarta Elektrik takluk pada set kedua.
Jakarta Elektrik berhasil mengembalikan keunggulan dengan memenangkan set ketiga dengan skor, 25-19. Namun Popsivo tetap pantang menyerah dan bisa menyamakan kedudukan lagi saat memainkan set keempat.
Klik: Connor McGregor jadi Buronan Polisi New York
Saat memasuki set penentuan, Popsivo sempat memberikan perlawanan terbaik dan mampu mengimbangi permainan Jakarta Elektrik. Tapi, mereka kurang konsisten ketika laga memasuki poin-poin krusial. Alhasil, Jakarta Elektrik bisa menutup set kelima dengan skor, 15-12.
Asisten Pelatih Jakarta Elektrik PLN, Abdul Munib, menyadari jika timnya tidak bisa melaju ke Grand Final. Namun ia mengatakan kekecewaannya bisa sedikit terobati dengan hasil laga dan cara bermain anak-anak asuhnya saat menghadapi Popsivo.
"Dengan begitu, kami juga sudah dipastikan menempati posisi ketiga dari kemenangan ini," kata Abdul seusai laga kontra Popsivo. (ANT)
\
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News