Beberapa isu lantas mengemuka dalam kegiatan ini, termasuk penggunaan teknologi Biomekanika untuk menganalisa kemampuan gerak, kajian sport medicine untuk mengakselerasi kemampuan fisiologi dan pemanfaatan instrumen tes yang tepat bagi atlet.
"Itu adalah beberapa isu penting yang harus menjadi perhatian kita. Para pemangku kepentingan olahraga di Indonesia. Agar teori-teori tersebut tidak hanya berhenti di lemari akademik dan usang begitu saja. Tetapi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas," ujar Hari Setijono.
Hari pun menjelaskan alasan sport science harus diterapkan dalam olahraga. Pertama, untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi karena mampu memprediksi dan membandingkan hasil dari tes yang dilakukan.
"Jangan terbalik, tes dulu baru menyusun program, selama ini masih menyusun program didahulukan baru tes, jadi tidak tepat," tutur Hari.
Kedua, lanjut Hari, sport science mampu memonitor hasil pelatihan yang telah dilakukan. Ketiga, dapat digunakan sebagai penentu keputusan. Keempat, dapat dipakai untuk melakukan identifikasi bakat dana penentuan sasaran, dan terakhir kelima, sebagai bahan untuk memberikan motivasi.
"Sport science dapat memonitor kenaikan dan penurunan performa atlet, memutuskan promosi dan degradasi berbasis data, dan dengan identifikasi tertentu dapat menentukan cabor yang tepat," beber Hari.
"Yang penting lagi adalah harus ada pemahaman yang sama, kalau pelatih tidak paham atau atlet tidak paham akan terjadi ketidaknyambungan dan akan menjadi lama berkembang," tambahnya.