Kemudian video dibedah. Didapatlah fakta bahwa ada satu kondisi berbeda di area gravel (tanah liat). Ada gundukan yang memang sama sebelumnya, tapi setelah itu ada gundukan tanah tambahan yang menjadi penyebab mobil Citroen C3 R5 itu terbang, terguling, dan terdampar secara spektakuler. Jarak antara dua gundukan tanah itu sangat dekat, sehingga mobil bisa terlempar dan crash dengan hebat.
"Nah, gundukan tambahan itulah yang saya tidak mendapat laporan keberadaannya. Karena selama SS1 dari video yang kami buka ulang terlihat tidak ada," ujar Sean.
Gundukan tanah tambahan itu bisa jadi karena proses alamiah, misalnya karena tanah yang mengering. "Tapi semestinya ada yang memberitahu ke semua peserta bahwa lintasan telah berubah," ujar Sean, sambil menjelaskan dia sama sekali tak mendapat pemberitahuan dimaksud.
Kalau di reli, semua terkait kondisi lintasan itu adalah tugas "00" atau "0" Car, alias mobil pengaman dan pemantau lintasan dan lokasi lomba, yang keluar sebelum peserta peserta pertama melaju. Kalau di F1 dan MotoGP itu tugasnya Safety Car. Pengendara mobil-mobil tersebut lalu melaporkan kepada Clerk of The Course (pimpinan lomba) dan Race Director.
Ricardo juga menjelaskan bahwa apa yang dia dan Team Jagonya Ayam lakukan adalah apa yang biasanya dilakukan oleh FIA setelah kecelakaan terjadi. Dalam skala dan ruang lingkup kecil, mereka melakukan tiga hal: mengecek data mobil, mengecek apakah ada driver error, dan mengecek lintasan.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan