"Kami sangat berterima kasih atas penunjukan sebagai tuan rumah bersama sejumlah kabupaten/kota lainnya. Kami siap menjadi tuan rumah dan akan mendukung habis-habisan untuk menyukseskan pesta olahraga terbesar nasional ini," kata Aminullah, Selasa 13 Oktober 2020.
Menurutnya, Banda Aceh memiliki sarana dan prasarana memadai untuk menggelar event olahraga berskala besar.
"Di antaranya kita punya dua stadion yang representatif, yakni H Dimoerthala Lampinenung dan Harapan Bangsa. Selain sepak bola, beberapa fasilitas cabor (cabang olahraga) lainnya juga tersedia di sana," ujarnya.
Selain itu, Pemkot Banda Aceh juga tengah membangun fasilitas tenis indoor di Gampong Lambung. Di tempat yang sama, juga tersedia lahan yang luas untuk pembangunan venue cabor lainnya seperti panahan.
"Kita juga punya gedung Banda Aceh convention hall yang berkapasitas 4.000 orang," jelasnya.
Aminullah menjelaskan, penyelenggaraan PON 2024 akan memberi multiplier effect bagi Aceh, khususnya Banda Aceh. Selain membangkitkan dunia olahraga, juga akan berpengaruh pada sektor ekonomi.
"Dan ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan Aceh kepada nusantara dan dunia internasional," jelasnya.
Sementara itu, Ketua harian KONI Aceh, Kamarudin Abubakar mengatakan, direncanakan PON XXI 2024 akan menggelar 56 cabor, dan ada kemungkinan ada penambahan enam cabor.
"Nantinya, Aceh dan Sumut akan menggelar masing-masing 28 atau 31 cabang olahraga," kata Kamarudin.
Ia juga memastikan, seremoni pembukaan PON akan digelar di Aceh, sementara penutupan di Sumut. Adapun venue utama akan dibangun di kawasan Kuta Malaka, Aceh Besar.
"Banda Aceh sendiri akan menggelar sejumlah cabor utama, di antaranya sepak bola, tenis lapangan/soft tennis, dayung, panahan, tarung drajat, rugby dan woodball," ujarnya.
Menurutnya, untuk menggelar cabor-cabor tersebut, maka akan dibangun sejumlah venue baru dan merenovasi beberapa yang sudah tersedia. Salah satu venue olahraga yang akan dibangun baru yakni di kawasan Lambung.
"Empat gedung wisma atlet juga akan dibangun di Banda Aceh," tegasnya.
Sementara yang akan direnovasi yaitu Stadion H Dimoerthala Lampineung dan Stadion Harapan Bangsa, serta lokasi cabor dayung di kawasan Lamnyong. Pihaknya juga mempertimbangkan pembangunan venue baru untuk cabor sepatu roda di Banda Aceh.
"Semua venue yang akan dibangun harus berstandar internasional, sehingga usai PON nantinya pun masih bisa tetap dipergunakan dan tidak terbengkalai," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News