BJB Pakuan sudah bermain apik dengan langsung menekan pertahanan JPE hingga memimpin pada set pertama, 25-20. Namun, pada set kedua, JPE enggan membiarkan lawan memimpin. Mereka mampu merebut set kedua dengan skor, 25-20.
Memasuki set ketiga, BJB Pakuan kembali menyerang lebih dulu dengan memimpin set 8-5. Tapi dengan cepat JPE membalikkan keadaan dengan 18-16 serta melancarkan serangan bertubi-tubi hingga mampu menutup set ketiga dengan 25-21.
Klik: Lee Chong Wei Belum Pikirkan Emas Olimpiade 2020
Pada set keempat, JPE terlihat berulang kali melakukan kesalahan. Meski begitu, setelah memasukkan Amasya Manganang, permainan JPE seketika berubah dan dengan mudah mengakhiri pertandingan 25-16.
Pelatih JPE, M. Ansori mengatakan timnya tetap tampil maksimal meski tiket grand final sudah digenggam. Pemain yang diturunkan tetap yang terkuat dan tidak ada niatan melepas laga.
"Walaupun sudah masuk ke grand final. Tapi kami tetap mengejar. Set pertama kalah karena menganggap remeh lawan," katanya Ansori seusai laga.
Disisi lain, Ansori mengaku bakal mempersiapkan fisik dan recovery pemainnya untuk menuju babak grand final. Setidaknya ada waktu empat hingga lima hari untuk membenahi performa timnya.
“Saya tidak pernah takut antiklimaks karena para pemain memang tidak mau kalah. Kami memang terseok-seok pada awalnya, tapi tadi bisa membuktikan," tambahnya.
Klik: Atlet Panjat Tebing Dijadwalkan Ikuti Kejuaraan Internasional
Sementara itu, Pelatih Bandung Bank BJB Pakuan, Teddy Hidayat mengaku jika level pemain JPE berada dua tingkat di atas pemainnya. Hal itulah yang membuat timnya kesulitan.
“Pertamina memang lebih bagus, semua pasti mengakui itu dari segi apapun. Kita tampil tidak ada beban karena sudah berusaha maksimal. Mereka masih dua tingkat di atas kita, makanya jadi berat,"kata Teddy.
JPE telah memastikan tiket grand final setelah menaklukkan Jakarta BNI 46 pada laga sebelumnya. Dengan begitu, mereka berhak tampil pada laga puncak di GOR Among Rogo, Yogyakarta, 23-24 Februari mendatang.
Lima kemenangan pada fase final four membuat JPE mengoleksi 15 poin. Itu masih bisa bertambah apabila tim asuhan M. Ansori bisa menang atas PGN Popsivo Polwan pada laga terakhir, Minggu 17 Februari. Sekalipun kalah, hasil laga tak berpengaruh terhadap tiket grand final.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News