Sebelumnya, PB WI telah sukses menggelar Virtual Wushu Championships Indonesia Seri I (khusus nomor Taolu) yang merupakan langkah awal dalam menjaring atlet-atlet junior berkualitas. Saat itu, terjaring 190 atlet junior yang berpotensi dari berbagai sasana di Indonesia.
Sekjen PB WI Ngatino menjelaskan, Virtual Wushu Championships Indonesia Seri II akan kembali menjaring 190 atlet potensial dari kategori A, B dan C. Kemudian, hasil penjaringan dari Seri I dan Seri II akan kembali dipangkas menjadi 50 atlet untuk dipersiapkan menuju event internasional.
"Ini sesuai instruksi pak Airlangga Hartarto yang ingin adanya program pembinaan atlet berjenjang dan berkesinambungan dalam upaya melahirkan pengganti juara dunia Lindswel Kwok dan Edgar Xavier Marvelo ke depan," tutur Ngatino dalam rilis yang diterima medcom.id, Kamis (26/11/2020).
Terbosan yang dilakukan PB WI untuk terus mencari bibit berbakat disambut antusias oleh para penggiat wushu Tanah Air karena terdapat peningkatan jumlah atlet dan sasana yang berpartisipasi. Tercatat, ada 632 atlet dari 50 sasana wushu se-Indonesia yang mengikuti Seri I, sedangkan pada Seri II telah terdaftar 1.000 atlet (804 atlet wushu nomor Taolu dan 166 atlet wushu tradisional) dari 83 sasana.
"Jumlah atlet wushu yang tampil di nomor Taolu itu belum termasuk 190 atlet terbaik pada Seri I. Ini menjadi bukti begitu antusiasnya sasana wushu dalam menjalankan program pembinaan atlet," ujar Ngatino.
Virtual Wushu Championships Indonesia Seri II kali ini akan terselenggara berbeda. Selain mempertandingkan nomor tradisional, 12 atlet terbaik dari tiga sasana pada Seri I yakni Rajawali Sakti Jakarta, Laba-laba Sakti Jakarta dan Yasanis Surabaya akan berlaga dengan atlet sasana wushu dari Singapura, Brunei Darussalam, Macau dan Kazakhstan.
"Kita memang sengaja mengundang atlet junior wushu negara lain untuk menambah jam terbang atlet junior terbaik di Virtual Wushu Championships Seri I. Sebab, sasana yang kita undang tercatat sebagai sasana yang banyak melahirkan atlet nasional di keempat negara tersebut," papar Ngatino.
Program Virtual Wushu Championships Indonesia Seri II yang diluncurkan PB WI ini sekaligus menjadikan sasana sebagai ujung tombak pembinaan. Sebab, atlet-atlet junior dari berbagai sasana punya kesempatan untuk membukti diri.
"Lewat Virtual Wushu Championships Indonesia, tak ada lagi ýang bisa ditutupi. Keberadaan atlet potensial yang ada di sasana besar atau kecil akan terpantau," katanya
Lebih jauh, Ngatino juga mengungkapkan pihaknya akan mencari format yang tepat untuk mempertandingkan nomor Sanda. "Nomor Sanda sedang dicarikan formatnya. Bisa saja akan digelar tahun depan tanpa penonton. Prinsipnya pertandingan tidak boleh terhenti karena pandemi Covid 19," tutup Ngatino.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News