Sejatinya selain menghadapi Paralimpiade Tokyo, atlet Indonesia yang bakal tampil juga dipersiapkan untuk mengkuti ASEAN Para Games 2019 yang batal bergulir. Jadi mereka punya waktu lebih banyak untuk berlatih.
"Sehingga saya ada rasa optimisme karena mereka sudah lama menjalani pemusatan latihan. Jadi semoga mereka ke Tokyo bisa bagus dan sebagaimana yang kita harapkan," ujar Amali di laman resmi Kemenpora, Selasa (24/8/2021).
Indonesia mengirimkan 23 atlet untuk mengikuti tujuh cabang olahraga di Paralimpiade Tokyo, yakni para-badminton, para-atletik, para-renang, para-tenis meja, para-menembak, para-powerlifting, dan para-balap sepeda.
Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibanding ketika Paralimpiade sebelumnya di Rio de Janeiro, Brasil 2016, yaitu hanya sembilan orang
Menurut Amali ada banyak kemajuan dan beberapa pemain dapat diunggulkan untuk meraih medali pada Paralimpiade Tokyo.
"Saya kira kalau saya melihat dengan kondisi persiapan mereka yang cukup baik dan mereka tetap berlatih," ujar Menpora.
"Saya tiga kali datang ke Solo untuk melihat dan memberi semangat mereka. Dan, karena saya lihat bagaimana seriusnya mereka berlatih, maka bisa ada perbaikan dari perolehan kita di Rio De Jeneiro tahun 2016,” tambahnya.
Meski demikian, Amali tak ingin menaruh target yang terlalu ambisius dengan jumlah medali tertentu. Karena hal itu dapat menjadi beban bagi para atlet. terlebih di era pandemi covid-19 ini.
"Saya tidak mau membebani atlet dengan target-target yang dalam itu. Mereka kita membuat ukuran-ukuran sesuai dengan apa yang kita pantau," kata Zainudin. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
