Pada FP2, dengan menggunakan ban relatif baru karena hanya dipakai sebentar oleh Tom di simulasi kualifikasi, Stoffel mencatat waktu rata-rata 1:53.637. Sementara itu Sean dengan ban yang sama dan berdurasi 7 lap membuat rataan 1:54.697. Tiga lap Sean yang terinterupsi Full Course Yellow tidak masuk catatan.
Dengan memperhatikan kondisi ban dan tingginya tingkat degradasi, tentu lap time yang dibuat Sean dan Stoffel amat kompetitif dan menjanjikan hasil bagus buat lomba.
Sementara pada FP3 di siang hari nan terik, lap time ikut terpengaruh. Sean melakukan simulasi lomba 10 lap dan membuat rataan 1:55.876, di mana Stoffel hanya lima lap akibat sesi sempat dihentikan ketika mobil Hypercar Toyota #8 mengalami insiden. Stoffel mencatat 1:56.207 sebagai rata-rata.
Para pebalap tim Jagonya Ayam KFC yang didukung Pertamina dan BNI mengaku puas dengan hasil yang mereka buat. "Tapi kami tak boleh, semua pembuktian terjadi saat lomba," ujar Sean.
Sementara itu race engineer JOTA #28, Thomas Lassus, mengatakan bahwa kunci performa bagus akan ditentukan di titik-titik pengereman. "Di sini banyak tempat bagus untuk menyusul, tapi sekaligus kejam buat rem dan ban. Kami mesti cermat di sana," ujar Lassus.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan