Selebrasi kemenangan Eliud Kipchoge. (HERBERT NEUBAUER / APA / AFP)
Selebrasi kemenangan Eliud Kipchoge. (HERBERT NEUBAUER / APA / AFP)

Pelari Kenya Ukir Sejarah Baru Lari Marathon

Kautsar Halim • 13 Oktober 2019 18:52
Wina: Pelari Kenya Eliud Kipchoge mencatatkan sejarah baru dalam dunia lari marathon. Dia mampu finis kurang dari dua jam di ajang INEOS 159 Challenge yang berlangsung di Wina, Austria, Sabtu 12 Oktober waktu setempat.
 
Lebih tepatnya, Kipchoge finis pertama di lomba tersebut dengan catatan waktu 1 jam 59 menit 40,2 detik. Torehan itu sudah lebih cepat ketimbang pencapaian sebelumnya (2 jam 2 menit 39 detik) yang dia ukir di Berlin Marathon pada September lalu.
 
"Saya merasa menjadi manusia paling bahagia hari ini. Semoga ini menjadi inspirasi bahwa tidak ada batasan bagi siapapun (untuk berprestasi)," kata Kipchoge dikutip dari AFP.
   
"Saya sudah merasa nyaman sejak kilometer pertama. Untuk bisa seperti itu, saya pun sudah berlatih selama 4,5 bulan. Tapi yang terpenting, saya telah memberikan seluruh jiwa dan pikiran untuk berlari kurang dari dua jam," tambahnya.

Selama di lintasan, pria berusia 34 tahun itu berlari di belakang mobil serta ditemani oleh 41 pelari pacemakers yang membantu mengatur ritme. Kipchoge pun sukses mempertahankan ritmenya hingga 2,5 menit per kilometer. 
 
Kipchoge berada 11 detik lebih awal dari para lawannya sejak pertengahan balapan. Para penggemar yang berbaris di pinggir jalan pun tampak mengibarkan bendera Kenya untuk menyemangatinya.    
 
Pelatih Kipchoge, Patrick Sang, mengatakan anak asuhnya telah menginspirasi bahwa kita bisa melebihi apa yang menjadi batasan. Sebab Kipchoge sempat menegaskan ingin mencetak sejarah seperti Neil Amstrong yang menjadi manusia pertama yang pergi ke bulan.
 
Meskipun berhasil mencatat sejarah baru, tren positif Kipchoge tidak masuk dalam rekor marathon yang diakui oleh Federasi Atletik Internasional (IAAF). Sebab, ajang INEOS 159 Challenge bukanlah kompetisi resmi.
 
Meski begitu, capaian yang diraih Kipchoge itu membuat para penggemar turut berbangga, tak terkecuali  presiden Kenya Uhuru Kenyatta. Itu terbukti dengan ucapan selamat yang diberikan lewat Twitter.
 
 "Anda (Kipchoge) berhasil melakukannya. Anda telah membuat sejarah dan membuat seluruh warga Kenya bangga.  Kemenangan Anda hari ini akan menginspirasi generasi mendatang untuk terus bermimpi besar;" cuit Kenyatta di akun Twitter pribadinya.
 
Sebelumnya, Kipchoge telah berupaya memecahkan rekor lari kurang dari dua jam di Monza, Italia pada Mei 2017. Namun ia  belum berhasil karena finis dalam tempo 2 jam 0 menit 25 detik.    
 
Dalam 16 tahun terakhir ini, rekor marathon memang selalu diperebutkan oleh pelari Kenya dan Ethiopia. Kedua negara tersebut adalah rival abadi dalam lomba lari jarak jauh.
    
Adapun, rekor Kipchoge hampir dikalahkan oleh pelari Ethiopia di Berlin Marathon yang berlari dengan waktu 2 jam 1 menit 41 detik. Saat itu, Kipchoge hanya berselisih dua detik dari sang pemegang rekor resmi. (AFP)  
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan