Sesi foto bersama pembukaan ajang Pugnator Open Internasional Taekwondo Championship 2025. (Foto: Istimewa)
Sesi foto bersama pembukaan ajang Pugnator Open Internasional Taekwondo Championship 2025. (Foto: Istimewa)

Roda Ekonomi Yogyakarta Berputar hingga Puluhan Miliar berkat Ajang Taekwondo

Kautsar Halim • 05 Oktober 2025 17:19
Jakarta: Sebanyak lebih dari 3.000 atlet bertarung di Pugnator Open Internasional Taekwondo Championship 2025 yang berlangsung di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 3–5 Oktober. Pesertanya bukan hanya dari segala penjuru Indonesia, tetapi ada juga yang berasal dari Malaysia, Singapura, Pakistan, Filipina, Thailand dan Timor Leste 
 
Pugnator Open Internasional Taekwondo Championship 2025 menghadirkan lebih dari sekadar adu teknik dan prestasi. Event ini menjelma menjadi motor penggerak ekonomi baru di Daerah Istimewa Yogyakarta.
 
Hadirnya ribuan orang memberi dampak ekonomi luar biasa untuk Indonesia, khususnya Yogyakarta sebagai tuan rumah. Banyak hotel, sarana transportasi, serta UMKM yang diuntungkan melalui event tersebut.

Selama tiga hari penyelenggaraan, ribuan atlet, pelatih, dan pendamping dari berbagai daerah dan negara datang ke Kota Pelajar. Menurut perkiraan panitia dan pelaku usaha lokal, kehadiran mereka bisa memutar roda ekonomi hingga Rp35 miliar.
 
Baca juga: KIE Suporter di Bali Pertegas Peran Penting Fan dalam Industri Olahraga Indonesia
 
Deputi Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, menegaskan bahwa Pugnator Open Internasional Taekwondo 2025 adalah contoh nyata bagaimana olahraga bisa menjadi lokomotif ekonomi daerah. Dan, itu bisa terjadi meski tidak mengangkat cabor-cabor populer seperti sepak bola, tinju, voli, MMA, Fun Run, bola basket
 
"Olahraga tidak hanya membangun karakter dan prestasi, tapi juga menggerakkan ekonomi. Kita lihat di Yogyakarta, ribuan orang datang, hotel penuh, UMKM bergairah, kuliner laris, dan transportasi hidup," ujar Isnanta.
 
"Selama ini sering terbesit dalam pikiran kebanyakan orang bahwa hanya cabor-cabor tertentu yang kejuaraanya bisa menghadirkan dampak ekonomi. Tapi, fenomena ini akan mendorong tumbuhnya industri jasa sport event cabor-cabor lainnya," tambahnya.
 
"Inilah wajah baru industri olahraga Indonesia. Event seperti ini harus terus kita dorong karena dampaknya luar biasa besar bagi ekonomi masyarakat," lanjut Isnanta.
 

UMKM dan Wisata Ikut Tumbuh


Efek domino dari event internasional ini terasa di berbagai sektor. Pelaku usaha kuliner, penginapan, hingga transportasi lokal mengalami lonjakan permintaan.
 
Selain menjadi penggerak ekonomi, event ini juga mendorong pertumbuhan sport tourism. Banyak rombongan peserta memanfaatkan waktu luang mereka untuk berwisata ke Malioboro, Kaliurang, hingga destinasi kuliner khas Yogyakarta lainnya.
 

Menuju Industri Olahraga Berkelanjutan


Isnanta lantas berharap, ajang Pugnator Open Internasional Taekwondo bisa terselenggara dengan rutin dan menjadi model pengembangan industri olahraga yang berkelanjutan di daerah-daerah lain. Sebab, perputaran roda ekonomi yang terjadi merupakan hal positif untuk masyarakat sekitar.
 
"Event seperti ini harus jadi agenda rutin. Kalau berkelanjutan, dampaknya bisa dua kali lipat. Tidak hanya melahirkan atlet berprestasi, tapi juga membuka lapangan kerja baru di sektor olahraga," tutur Isnanta.
 
"Saya berharap ke depan, daerah lain bisa meniru Yogyakarta dalam membangun event olahraga yang profesional, menarik, dan berdampak luas," pungkasnya.
 
Dengan partisipasi ribuan atlet dari tujuh negara dan perputaran uang yang mencapai puluhan miliar rupiah, Pugnator Open Internasional Taekwondo 2025 menjadi bukti bahwa olahraga kini bukan hanya soal medali, tapi juga kekuatan ekonomi yang nyata.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan