Hangtuah yang berada di unggulan ketujuh, rupanya tidak gentar menghadapi tim runner-up musim reguler IBL GoPay 2025, Dewa United. Adams terlebih dahulu memanaskan suasana. Empat poinnya di kuarter pertama membantu Dewa United unggul 20-14. Dewa United bertumpu pada performa menawan Lester Prosper.
Memasuki kuarter kedua, Shabazz Muhammad mengambil alih serangan Hangtuah. Dia mencetak sembilan poin di kuarter kedua, melengkapi kontribusinya menjadi 15 poin dan delapan rebound di first half. Membuat Dewa United panik saat dirinya memicu kebangkitan Hangtuah di lima menit terakhir. Puncaknya ketika Fisyaiful Amir mencetak three point untuk membalikkan keadaan menjadi 34-33.
Sayangnya di detik-detik terakhir, Hangtuah kehilangan fokus. Mereka kebobolan empat poin hasil layup Joshua Ibarra dan fadeaway Jordan Adams. Sehingga Hangtuah tertinggal 36-40 saat turun minum. Namun penampilan mereka di babak pertama ini sukses membuat pendukung Dewa United senam jantung.
Hangtuah memasukkan 26 points in the paint dengan 12 fast break points. Mereka memasukkan 14 tembakan dari 40 percobaan di babak pertama. Sebaliknya, Dewa United kehilangan keunggulan sembilan poin yang sudah mereka dapatkan di babak pertama ini. Meski begitu, Dewa United masih bisa unggul melalui performa menawah Jordan Adams dan Lester Prosper yang masing-masing mencetak 11 poin. Dewa United mencatatkan field goals precentage 42%, dengan memasukkan 16 dari 38 percobaan tembakan di first half, termasuk lima three point dari sembilan percobaan.
Pada babak pertama, Hangtuah berhasil membalikkan keadaan setelah tertinggal sembilan angka dari tamunya. Tembakan tiga angka Fisyaiful Amir membuat Hangtuah berbalik unggul 34-33 di sisa dua menit. Namun Hangtuah membuat kesalahan di detik-detik terakhir yang akhirnya membuat mereka tertinggal 36-49 saat turun minum.
Ternyata hal yang sama juga terjadi di kuarter keempat. Mereka kehilangan konsentrasi sehingga momentum berbalik ke Dewa United. Ini terjadi saat laga tersisa tiga menit. Hangtuah yang tertinggal 63-65, sebenarnya berpeluang untuk menyamakan kedudukan dengan dua kesempatan free throw yang dimiliki oleh Shabazz Muhammad. Tapi sayangnya dia tidak mengeksekusi dengan baik. Justru setelah itu, mereka kebobolan tembakan tiga angka dari Hardianus Lakudu.
Di sisa waktu 57 detik, Hangtuah masih berharap bisa menyusul Dewa United. Namun bola yang dikuasai Devin Davis dicuri oleh Jordan Adams, sehingga kesempatan Hangtuah untuk membalikkan keadaan menguap begitu saja. Mereka harus menelan kekalahan di Game 1, dan akan menjalani Game 2 Sabtu nanti dengan status do or die.
Shabazz Muhammad menjadi pemain terbaik Hangtuah dengan kontribusi 25 poin ditambah 12 rebound, dalam waktu 30 menit 27 detik. Muhammad memasukkan sembilan dari 23 percobaan tembakan. Dari bangku cadangan, Devin Davis menyumbang 10 poin. Sebaliknya dari kubu Dewa United, Jordan Adams mencetak 20 poin, enam rebound, lima assist, dan lima steal. Lester Prosper mencetak double-double 16 poin dan 15 rebound, serta Joshua Ibarra yang menambahkan 12 poin, 13 rebound, dan empat assist.
"Mereka (Hangtuah) tim bagus. Cukup menyulitkan kami di awal. Kami harus berhati-hati ketika mereka bangkit di Game 2," ungkap Prosper.
Dewa United cukup percaya diri menatap playoffs tahun ini. Namun mereka tidak boleh lengah, karena Hangtuah terbukti memberikan ancaman di Game 1. Jadi jika ingin menghadapi Rans Simba Bogor di Semifinals, maka Dewa United harus bisa menyingkirkan Hangtuah di first round.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
