Zohri finis di urutan pertama dengan mencatatkan waktu 10,18 detik di kategori lari 100 meter putra. Hebatnya, pelari berusia 18 tahun tersebut mampu mengalahkan pelari-pelari unggulan seperti Anthony Schwartz dan Eric Harrison asal Amerika Serikat.
Ungkapan perasaan bangga pun dilontarkan pihak Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung juga mengaku melahirkan bakat muda seperti Zohri butuh proses yang tidak mudah.
Baca: Fitriani Sabatini Singkirkan Unggulan Dua
"Tentu, kami bangga dan merasa sukacita. Tetapi, harus diakui ini adalah suatu hasil yang proses pekerjaannya tidak singkat. Di dalam atletik itu tidak ada yang dihasilkan dengan magic. Semua harus melalui proses," ujar Tigor saat ditemui di Kantor Metro TV.
"Jadi, PB PASI melihat bahwa kesabaran kami mencari bibit, kesabaran kami mengolah bibit itu dengan pelatihan-pelatihan benar. Itu harus diteruskan. Tentu, kami harus sabar untuk mendapatkan hasil yang baik," lanjutnya.
Baca: Proyek Velodrome Rawamangun Sudah Rampung 100 Persen
Indonesia patut bangga melihat prestasi Zohri. Sebab, dengan keberhasilannya meraih medali emas, kini ada atlet Tanah Air yang mampu menjuarai Kejuaraan Dunia Atletik U-20 sejak 32 tahun terakhir.
Zohri sedang menikmati keberhasilannya menjadi juara. Namun, ia harus kembali berjuang keras dan melakukan persiapan karena akan tampil di Asian Games 2018 pada Agustus.
Video: Empat Petenis Ikuti Turnamen untuk Pemanasan Asian Games
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id