"Cabang olahraga angkat besi merupakan salah satu cabang unggulan dengan memiliki prestasi di level Olimpiade. Kami berharap, dukungan yang diberikan tetap menjaga proses regenerasi atlet tetap berjalan," ujar Dwi Satriyo Annurogo.
Bahkan, secara khusus ia mengatakan bahwa Pupuk Indonesia ibarat "bapak angkat" bagi cabor angkat besi Tanah air. "Dukungan ini tentunya akan menjadi motivasi bagi Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) untuk lebih banyak lagi melahirkan atlet menjadi juara Olimpiade, tak hanya di level SEA Games atau Asian Games," harapnya.
Sementara itu, Sekjen PABSI Djoko Pramono memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pupuk Indonesia atas kepeduliannya menjadi "bapak angkat" cabor angkat besi.
"Kami berterima kasih kepada PT Pupuk Indonesia yang ikut mendukung pembinaan prestasi di tubuh PABSI. Kami berharap, dukungan ini akan terus berlanjut. Pasalnya, pembinaan prestasi harus terus bergulir salah satunya dengan memberikan kompetisi kepada para lifter Remaja dan Junior," ujar Djoko Pramono.
Dengan lahirnya lebih banyak talenta atlet hasil binaan dari daerah, maka kelangsungan prestasi para atlet angkat besi Indonesia di level Olimpiade tetap terjaga. Bahkan, lebih meningkat lagi.
"Kami memiliki obsesi para lifter Indonesia suatu saat nanti mampu mempersembahkan emas Olimpiade. Tak hanya, perak atau perunggu saja. Di Olimpiade Paris 2024 mendatang, kami optimistis ada 4-5 lifter Indonesia meraih tiket Olimpiade," lanjut Djoko.
Perhelatan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Angkat Besi Remaja dan Junior Pupuk Indonesia 2023 bakal bergulir hingga 9 Juni mendatang. Event ini terbukti sukses meregenerasi atlet angkat besi Tanah Air karena sempat melahirkan dua atlet berprestasi lewat penyelenggaraan edisi tahun lalu di Yogyakarta.
Saat itu, muncul lifter putri Luluk Diana Tri Wijayana dari kelas 49kg yang meraih perunggu SEA Games Kamboja 2023 dan lifter putra Muhammad Husni yang menyabet medali perunggu dari ajang serupa di kelas 55kg. Keduanya, merupakan lifter terbaik di Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior Pupuk Indonesia di Yogyakarta tahun lalu.
Ketua Panitia Penyelenggara, Sonny Kasiran, mengatakan bahwa peserta yang bersaing adalah lifter terbaik di Indonesia. Sebab, untuk tampil di ajang ini harus dinyatakan lolos dari persyaratan Minimal Angkatan Total Pertama (MATP) dari masing-masing kelas yang dilombakan.
"Luar biasa antusias daerah menghadapi Kejurnas ini. Meski berselang satu bulan (dari Kejurnas Junior) daerah sudah menyiapkan atlet seniornya untuk tampil dan menunjukkan pembinaan yang konsisten. Saya berharap ada pemecahan rekor (baik nasional maupun internasional)," katanya.
Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior Pupuk Indonesia 2023 diikuti sekitar 182 atlet dari 21 Provinsi dengan melombakan 10 kelas dengan rincian maaing-masing 5 kelas untuk kategori putra-putri. Untuk kategori putra terdapat lomba untuk kelas 55kg, 61kg, 67kg, 73kg dan +73kg, sedangkan di kategori putri terdapat lomba untuk kelas 45kg, 49kg, 55kg, 59kg dan +59kg.
Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya di 2022 yang mempertandingkan sebanyak 14 kelas. Kali ini, nomor lomba diperbanyak karena memfokuskan pada pembinaan di kelas-kelas un?gulan sebagai ukuran prestasi pembinaan yang lebih signifikan untuk kaderisasi angkat besi di kemudian hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News