Sementara itu, nasib kurang beruntung dialami dua pembalap Indonesia Muhammad Sean Gelael (Tim Pertamina Campos Racing) dan Philo Paz Patrick Armand (Tim Trident Racing). Keduanya tertunduk lesut karena tidak bisa menyelesaikan balapan. Philo keluar dari lomba setelah mobilnya terjebak di pembatas lintasan usai dipepet pembalap Racing Enginering, Jordan King. Sedangkan Sean terhenti di putaran ketujuh setelah mobilnya slip di tikungan dan menabrak pembatas sirkuit.
Satu pembalap Jagonya Ayam KFC Indonesia, Antonio Giovinazzi harus puas finis di posisi ke-15. Pembalap asal Italia yang membawa bendera tim Prema Racing ini terpaksa memulai balapan dari pit line karena mobilnya sempat bermasalah pada saat start untuk sesi pemanasan.
Berbeda dengan balapan pertama atau feature race, balapan sprint race berlangsung lebih bersih dari kecelakaan. Matsushita yang start dari urutan pertama langsung melaju dan mampu mempertahankan posisinya. Demikian juga dengan pembalap di belakangnya Kirchhofer, Marciello, dan Evans.
Pertarungan lebih sengit justru terjadi antara pembalap yang berada di barisan tengah dan belakang. Sean yang start dari posisi ke-13 sempat memperbaiki posisi ke urutan ke-12. Sean menguntit empat pembalap di depannya, yakni Oliver Rowland, Arterm Markelov, Arthur Pic, dan De Jong. Sementara Philo dan Giovinazzi berjuang di barisan belakang.
Philo bergerak agak melebar di tikungan hairpin pada lap keempat. Situasi ini dimanfaatkan King untuk menyusul. Namun, saat berupaya menyusul Philo, King terlihat sedikit memaksakan diri dan menutup ruang Philo. Alhasil pembalap Indonesia ini keluar jalur dan terhalang pembatas. Akibat insiden ini, King mendapat penalti 10 detik.
"Tentu saya sangat kecewa. Saya kehilangan ruang sehingga mobil saya terjebak pembatas sirkuit," sesal Philo yang memulai balapan dari posisi ke-17.
Di sisi lain, Sean sebetulnya membalap dengan percaya diri. Buktinya mobil Sean terus melaju kencang guna menguntit beberapa pembalap di barisan depan. Namun mobil Sean melintir selepas berbelok di tikungan pertama lap ketujuh. Akibat dari insiden tersebut ban kanan kehilangan grip dan Sean tak bisa mengendalikan mobil yang meluncur menghantam pembatas sirkuit.
"Itulah balapan. Kali ini saya tidak beruntung. Saya sudah berupaya maksimal. Mobil cukup bagus. Tapi sangat disayangkan harus berakhir seperti ini,” kata pembalap berusia 19 tahun tersebut.
Hasil balapan kedua di sirkuit Monako ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi Sean dan Philo dalam mengarungi musim penuh pertama di GP2. Ini menjadi kegagalan pertama Sean dalam menyelesaikan balapan. Sebelumnya, Sean dua kali finis di posisi ke-13 saat membalap di Barcelona, Spanyol. Setelah itu, ia finis di urutan ke-13 pada balapan feature di Monaco.
Nasib Philo tidak sebagus Sean. Philo gagal menyelesaikan balapan karena dua kali mobilnya bermasalah di Barcelona. Lalu ia hanya finis di urutan ke-17 pada balapan feature di Monaco, Jumat 27 Mei.
Dua pembalap Indonesia ini memang tidak memasang target tinggi pada musim penuh pertama. Keduanya hanya menargetkan finis di posisi 15 besar di setiap balapan sambil belajar dan menimba pengalaman. Sementara untuk Evans, hasil sprint race memperbaiki hasil balapan sebelumya yang finis di posisi kelima.
"Terpenting saya mulai konsisten mendulang poin. Tentu saya ingin lebih baik dari ini,” kata Evans yang ditargetkan finis di tiga besar pada akhir balapan GP2.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News