Demi mematangkan persiapan, Sean dan rekannya Mitch Evans sudah langsung kembali ke markas tim Campos Racing yang berlokasi di Valencia, Spanyol. Keduanya dipastikan bakal berlomba di ajang GP2 dengan bendera tim Pertamina Campos Racing sambil didukung penuh Jagonya Ayam KFC Indonesia.
“Balapan tinggal sembilan hari lagi. Saya sangat antusias dan tak sabar lagi untuk memulai musim baru,” ujar Sean.
Tahun ini Sean sudah berusia 19 tahun. Musim 2016 merupakan pembelajaran pertamanya untuk mematangkan karier balap sebelum tampil di ajang Formula 1 (F1). Tahun lalu, Sean sempat menimba pengalaman dengan mengikuti satu musim penuh ajang World Series Renault 3.5. Saat itu, Sean yang tergabung dengan tim Jagonya Ayam with Carlin mampu mendulang tujuh poin.
Musim ini, Sean lebih fokus di ajang GP2 yang notabene kastanya hanya berjarak satu tingkat saja dari F1. Menyambut event tersebut, Sean sudah kerja keras sejak awal tahun dengan mengikuti ajang Le Mans Series Asia yang terselenggara di Thailand dan Malaysia. Melalui kesempatan itu, Sean bersama rekannya, Antonio Giovinazzi, sukses meraih podium utama.
Setelah mengikuti ajang Le Mans Series Asia, Sean lebih banyak menghabiskan waktu di dua negara yang berbeda, yakni Inggris dan Spanyol. Untuk mempersiapkan kondisi fisik dan kebugaran dilakukan di London, sedangkan aktivitas pematangan teknik berlangsung secara rutin bersama rekan setimnya di markas Campos Racing, Valencia, Spanyol.
Secara umum, Sean cukup puas dengan persiapan timnya saat ini. Ia senang bisa beradaptasi baik dengan semua anggota tim dan bisa mendapat banyak masukan setelah melakoni dua kali tes resmi GP2 di Barcelona dan Jerez. Lewat sesi tersebut, Sean pun sudah bisa merasakan atmosfer persaingan yang ketat dengan tim lain.
Sebelum mendapat kesempatan tes simulator di markas Dallara, Sean juga sempat menjajal ajang Le Mans Series Eropa. Dalam balapan ketahanan empat jam itu, Sean, Mitch Evans dan Antonio Giovinazzi berhasil menduduki posisi lima besar dari 16 pebalap kategori LMP2.
Yang tak kalah penting, teknik balapan Sean semakin diuji melalui event tersebut. Kesabaran untuk menghadapi pebalap lain, kemampuan memanajemen waktu, dan menjaga kondisi ban menjadi pelajaran penting bagi Sean saat itu.
Untuk musim pertama GP2, Sean belum memasang target muluk-muluk. Pembalap yang gemar musik hip-hop itu masih berpikir cukup realistis untuk bisa masuk posisi 15 besar terlebih dahulu.
“Yang pasti saya ingin selalu tampil bagus di setiap balapan. Ini pembelajaran pertama saya dan akan sangat menyenangkan jika bisa mendapat poin,” tandas Sean. (RO)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
