Rossi sudah berkarier di MotoGP sejak 2000. Selama 18 tahun beradu nasib di ajang tersebut, pembalap asal Italia itu sudah merasakan banyak perubahan.
Termasuk merasakan perubahan-perubahan cc motor di MotoGP. Di antaranya adalah 500cc, 800cc, 990cc, hingga 1000cc (saat ini). Selain itu, soal teknis lainnya juga dirasakan Rossi seperti pasokan ban dan piranti ECU tunggal.
Baca: Jelang Asian Games, Kawasan Jakabaring Sport City Disterilkan
Rossi mengakui tingkat profesionalisme MotoGP saat ini jauh lebih baik karena pembalap dituntut memperhatikan masalah teknis motor lebih detil. Namun, di sisi lain, ia tetap merasa MotoGP pada 15 tahun lalu lebih menantang karena pembalap lebih mengandalkan feeling saat balapan.
"Saya pikir salah satu perbedaan terbesar dibandingkan 15 tahun lalu adalah sekarang persaingan di sesi latihan lebih ketat. Tingkat profesionalisme juga lebih banyak meningkat," ujar Rossi.
"Tetapi, pembalap dituntut untuk mencoba bekerja dan mempelajari hal-hal sangat detil. Anda dituntut belajar, menghafal tikungan dan pengereman-pengeraman," tambahnya.
Baca: INASGOC Melobi OCA Soal Undian Ulang Sepak Bola
"15 tahun lalu, balapan terasa lebih romantis! Anda akan mengendarai motor dengan menggunakan perasaan. Tetapi, tidak seperti saat ini. Anda harus bekerja lebih banyak. Mungkin itu sedikit membosankan. Tetapi, ini baik untuk kejuaraan," tutur Rossi.
Sejauh ini, Rossi sudah mengoleksi tujuh gelar di MotoGP. Namun, gelar terakhir ia dapat pada 2009. Sejak itu, ia belum mampu meraih gelar lagi hingga saat ini.
Khusus musim ini, Rossi sedang bersaing dengan Marc Marquez dalam perebutan gelar. Ia berada di posisi runner-up sementara dengan mengoleksi 119 poin dan tertinggal 46 poin dari Marquez. (Crash)
Video: Wewey Siap Dulang Emas di Asian Games 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News