Dilansir dari situs resmi MotoGP, hukuman tersebut dikarenakan Vinales dianggap melanggar tata cara pengoperasian motor saat race MotoGP Styria akhir pekan kemarin.
"Keputusan Yamaha didasari atas analisis mendalam dari telemetri dan data selama beberapa hari terakhir belakangan ini," tulis pernyataan resmi Yamaha, Kamis 12 Agustus 2021.
"Kesimpulannya adalah, tindakan sang pembalap (Vinales) berpotensi menyebabkan kerusakan signifikan terhadap mesin motor YZR-M1 yang bisa menimbulkan risiko serius terhadap pembalap itu sendiri dan kemungkinan membahayakan semua pembalap lain di balapan MotoGP," tambah pernyataan itu.
Tak hanya itu, Yamaha juga belum bisa memastikan akan menurunkan Vinales di seri-seri berikutnya. Sedangkan untuk di MotoGP Austria, mereka tidak menunjuk rider pengganti dan hanya menurunkan satu pembalap, Fabio Quartararo.
Vinales kerap mengkritik performa motor YZR-M1
Sebelum mendapatkan hukuman Yamaha, beberapa kali Vinales memang kerap mengkritik dan mengeluhkan performa motor Yamaha. Bahkan di balapan MotoGP Styria kemarin, Vinales menyebut ada yang aneh dengan motor YZR-M1 miliknya.
Vinales awalnya tampil cukup nyaman di awal balapan. Start dari posisi kesembilan, ia langsung menusuk ke urutan enam.
Namun balapan harus dihentikan karena insiden kecelakaan yang melibatkan Dani Pedrosa dan Lorenzo Savadori di lap ke-3. Setelah lintasan kembali aman, para rider bersiap untuk start ulang. Disinilah awal petaka bagi Vinales.
Saat semua pembalap melakukan warm up lap sebelum start, motor Vinales tiba-tiba mogok. Vinales terpaksa harus memulai lomba dari pit lane di urutan paling belakang.
"Balapan pertama sangat fanstasis, lalu motor tiba-tiba mati. Ini aneh. Padahal saya melakukan hal yang sama ketika memulai start sebelumnya," kata Vinales dikutip dari GPOne.
Tak hanya itu, sepanjang balapan Vinales merasakan begitu banyak masalah di motor Yamaha miliknya.
"Saya memiliki beberapa masalah di motor. Saya tidak tahu kenapa. Setelah memulai ulang (restart), mesin terasa seperti saat kualifikasi. Setiap kali saya mencoba akselerasi, saya mendengar suara aneh. Itu semakin buruk, jadi saya pikir untuk menyerah," beber Vinales.
Adapun hal yang mengganggu Vinales adalah karena apa yang ia rasakan tidak pernah terjadi pada rekan setimnya Fabio Quartararo yang justru tampil ciamik dengan finish di podium ke-3. Quartararo saat ini juga masih kokoh di puncak klasemen sementara MotoGP.
Selain sering mengkritik performa motor, banyak yang menduga perlakuan Yamaha ke Vinales juga disebabkan sang pembalap sudah memutuskan hengkang dari Yamaha di akhir musim ini. Rider 26 tahun itu sebenarnya masih memiliki kontrak berjalan dengan Yamaha hingga 2022, namun ia lebih memilih pergi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News