Karakter pembalap yang Ia rasakan saat mencoba memahami pembalapnya itu adalah karakter yang mudah bergaul dan punya potensi untuk menginspirasi timnya. Karakter seperti ini menurut Trevathan adalah karakter yang cukup dibutuhkan dalam tim yang sedang membangun jati diri seperti KTM Racing.
"Saya melihat para mekanik terlihat bersemangat dalam kerja, setelah Espargaro memberikan komentar tentang performa motor. Saya anggap dia sebagai popcorn yang mampu memberikan semangat tersendiri bagi orang-orang di sekitartnya. Jika Ia mampu tetap mempertahankan perilaku seperti itu, maka ini bakal berguna bagi tim," ujar Trevathan.
Karakter pembalap seperti Espargaro, memang jadi karakter yang dibutuhkan oleh tiap tim balap untuk bisa tampil kompetitif. Lantaran jika pembalap hanya bisa berbicara dengan nada protes ke tim, hanya akan membuat hubungan antara pembalap dan mekaniknya tak begitu bagus.
"Feedback yang ada dari mereka sudah sesuai dengan ekspektasiku. Setiap orang berbeda-beda dalam penafsiran sebuah masalah. Tugasku lebih mudah karena bisa langsung membeirkan arahan untuk setup atau solusi penyelesaian dari sebuah masalah teknis di motornya."
Baca juga:
Pernat: Karakter Vinales Tak Beda dengan Lorenzo
Galbusera Tak Yakin Lorenzo bisa Juara Dunia di MotoGP 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id