Dari situ, Lorenzo pun mengambil keputusan agar Stoner menjadi bagian dari kubunya di Ducati 2017. Artinya mantan pembalap MotoGP asal Australia itu harus berada di kubu Lorenzo saat menjalani balapan.
Namun Ducati menampik hal ini, dan mengatakan bahwa mereka takkan memberikan Stoner hanya untuk kepentingan Lorenzo saja. Lantaran posisi Stoner untuk meriset dan mengembangkan motor Ducati bakal cukup krusial. Dan mereka juga masih menunggu apakah Stoner punya komitmen besar ataukah masih belum siap.
"Saya bukanlah satu-satunya yang berupaya merayu Stoner. Saya cuma berpikir, alangkah lebih baiknya jika Ia ada di paddock memberikan nasihat kepadaku saat menjalani sesi latihan, atau pun sesi tes hingga kualifikasi nanti," cerita Lorenzo.
Lorenzo melanjutkan bahwa Stoner punya karkater gaya balap yang sangat unik. Satu-satunya pembalap yang juara dunia menggunakan Ducati itu juga punya cara pandang berbeda dalam hal membaca karakter motor. Sehingga banyak hal yang bertabrakan dengan pakem yang dimengerti oleh Lorenzo.
"Beruntung, saya ini orang yang terbuka terhadap beberapa hal baru. Toh kita tidak tahu mana yang lebih sesuai, jadi untuk itu patut dicoba lebih dahulu."
Baca juga:
Selisih Rata-Rata Posisi Pemenang, Meningkat di MotoGP 2016
Sembilan Pemenang dalam Semusim, Rekor Terbaik di MotoGP 2016
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id