Pertandingan terpaksa ditentukan lewat adu penalti karena kedudukan imbang 2-2 tidak berubah pada waktu normal (2x45 menit). Kemudian, Leverkusen memastikan kemenangan saat adu penalti lantaran unggul dengan skor 4-3.
Piala Super Jerman merupakan ajang yang mempertemukan juara Bundesliga dengan DFB Pokal pada musim lalu. Tapi, berhubung Leverkusen menjuarai kedua ajang tersebut, maka Stuttgart yang merupakan runner-up Bundesliga jadi lawan Die Werkself di Piala Super Jerman.
Baca juga: Xabi Alonso Tegaskan Masih Lapar Gelar
Jalannya laga pada waktu normal berlangsung sengit dengan aksi saling berbalas gol. Tuan rumah mampu unggul lebih dulu lewat gol Victor Boniface (11'), tapi bisa dibalas Stuttgart dengan gol Enzo Millot (15') dan Deniz Undav (63').
Sayang, keunggulan 2-1 gagal dipertahankan Stuttgart hingga peluit panjang berbunyi. Sebab pada menit ke-88, Leverkusen sukses mencetak gol penyeimbang melalui Patrik Schick yang memaksa laga langsung berlanjut ke adu penalti.
Leverkusen tampil lebih percaya diri ketika memainkan adu penalti karena empat penendang pertamanya berhasil menjalankan tugas dengan baik. Di sisi lain, terdapat dua penendang Stuttgart yang gagal mencetak gol, yakni Frans Kratzig dan Sillas Katompa Mvumpa.
Keberhasilan Leverkusen meraih juara Piala Super Jerman semakin mengukuhkan dominasi mereka di kompetisi domestik dalam setahun terakhir. Padahal, Leverkusen belum pernah menjuarai ajang Piala Super Jerman sejak edisi pertamanya bergulir pada 1987 silam.
Gelar Piala Super Jerman terbanyak masih dipegang oleh Bayer Muenchen yang sudah menjuarainya sebanyak 10 kali, diikuti dengan Borussia Dortmund yang pernah enam kali juara. Sebelumnya, pencapaian tertinggi Leverkusen di Piala Super Jerman hanya sekali menjadi finalis pada edisi 1993.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News