Marcus Rashford (tengah) dianggap tak berkembang di MU-Foto AFP
Marcus Rashford (tengah) dianggap tak berkembang di MU-Foto AFP

Bursa Transfer Pemain

Ini 4 Alasan MU Menjual Marcus Rashford

Friko Simanjuntak • 21 Februari 2024 07:55
Jakarta: Masa depan Marcus Rashford tengah ramai diperbincangkan media jelang berakhirnya kompetisi musim ini. Penyerang asal Inggris itu isunya bakal dilepas Manchester United pada musim panas ini.
 
Manajemen MU saat ini dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk melepas Rashford ke Paris Saint Germain (PSG) yang tertarik meminangnya untuk menggantikan posisi Kylian Mbappe. PSG gencar mencari pengganti Mbappe yang isunya sudah menjalin kesepakatan verbal dengan Real Madrid musim panas ini.
 
Menurut laporan media-media Inggris, MU setidaknya bisa mendapatkan dana 100 juta euro apabila sepakat melepas Rashford ke PSG. Dana tersebut diyakini bisa jadi modal utama MU dalam membangun kembali kejayaannya.

Menjual Rashford pada musim panas ini diyakini bisa jadi langkah tepat bagi manajemen baru MU bersama Sir Jim Ratcliffe yang memiliki 25% saham klub. Ada beberapa alasan yang bisa dijadikan landasan bagi MU untuk melepas penyerang 26 tahun ini.
 
Melansir dari Joe.co.uk, berikut empat alasan mengapa MU harus menjual Marcus Rashford:
 
1. Sudah melewati puncak performanya
Rashford adalah penyerang sayap yang lugas dan cepat, yang mungkin sudah melewati puncak performanya mengingat dia akan memasuki paruh kedua kariernya. Pemain dengan profilnya cenderung melambat saat mereka mencapai paruh kedua usia 20-an. Penampilannya juga tidak pernah konsisten sepanjang kariernya di Manchester United.
 
Rashford sejauh ini telah mencatatkan 389 laga untuk MU dan mencetak 128 gol. Ini berarti, ia rata-rata hanya mencetak satu gol dalam tiga pertandingan untuk Setan Merah. Bukan catatan yang mengesankan untuk klub sebesar MU.
 
Inkonsistensi juga menjadi salah satu hal yang kerap ditunjukkan Rashford. Statistik menunjukkan, Rashford hanya tiga musim mencetak lebih dari 20 gol dari total sembilan musim yang dijalaninya. Musim ini, statistik Rashford bahkan bisa dikatakan buruk di mana ia baru mengoleksi lima gol dari 30 laga di semua ajang.
 
2. Tidak Punya Fleksibilitas dalam bermain
Salah satu hal yang dinilai kurang dari Rashford dalam fleksibilitas dalam bermain. Ia diketahui hanya nyaman bermain di posisi winger kiri, di mana ia bisa menjadi tidak efektif dalam menguasai bola ketika sedang tidak dalam performa terbaiknya atau kurang percaya diri.
 
3. Pengambilan Keputusan yang Buruk
Kualitas individu yang dimiliki Rashford memang tidak diragukan. Dengan kecepatan dan teknik individu yang dimilikinya, Rashford adalah mimpi buruk bagi bek lawan dalam posisi one on one.
 
Sayangnya, kelebihan ini gagal dimanfaatkan oleh Rashford. Ia sering membuat keputusan buruk di lapangan. Dia terlalu sering memilih melepaskan tendangan yang spekulatif, terlalu lama menahan bola tanpa visi yang jelas, serta kerap menyia-nyiakan pergerakan yang menjanjikan dari rekan setimnya.
 
4. Minim Kontribusi dalam membantu Pertahanan
Rashford banyak dituding sebagai pemain yang malas karena minimnya kontribusi ketika tim bertahan atau dalam posisi tanpa bola. Melansir statistik dari FBRef, musim ini Rashford berhasil memenangi enam dari 13 tekel yang dilakukannya.
 
Catatan tersebut sangat jomplang jika dibandingkan dengan pemain lain yang bermain di posisi sama dengannya. Contohnya winger Arsenal Bukayo Saka. Musim ini, Saka tercatat telah memenangi 26 dari 48 tekel yang dilakukannya.
 
Dalam urusan melakukan pressing, Rashford juga kerap dikritik lantaran jarang membantu tim dalam melakukan tekanan pada lawan. Pada musim 2021/2022, Rashford yang baru berusia 26 tahun memiliki statistik melakukan pressing sama dengan dengan Cristiano Ronaldo yang berusia 37 tahun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RIZ)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan