Rooney sempat bekerja sama dengan Mourinho ketika keduanya masih membela Manchester United. Dia berpendapat, setidaknya Spurs bisa menunggu sampai selesainya laga final Piala Liga sebelum mengakhiri kontrak pria berusia 58 tahun itu.
"Saya kira gila saja melakukan hal itu sebelum final Piala Liga. Setidaknya, mereka (Spurs) bisa menunggu sampai selesainya final Piala Liga jika memang itu arah yang ingin mereka inginkan," tutur Rooney yang kini berstatus sebagai manajer Derby County seperti dilansir ESPN.
"Mourinho adalah manajer yang senang memenangkan trofi, itu terlihat jelas sekali. Dia sudah memenangkan banyak trofi sepanjang kariernya. Saya yakin (ketua Spurs) Daniel Levy bisa menunggu sampai hari setelah pertandingan itu," tambahnya,
"Jika ada manajer yang bisa menyiapkan tim melawan City dalam final, maka itu adalah Mourinho. Tottenham tak pernah mengalami musim terbaiknya, jadi pemecatan itu gila dan berisiko besar," lanjut Rooney.
Spurs terseok-seok musim ini dan para penggemar tak menyukai gaya permainan yang diadopsi mantan pelatih Porto, Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid yang menggantikan Mauricio Pochettino pada akhir 2019 itu. Namun, penyerang Spurs Son Heung-Min tetap berterima kasih kepada Mourinho.
"Saya tak punya kata untuk melukiskan bagaimana perasaan saya. Sungguh tersanjung bisa bekerja dengan dia," kata Son dalam Instagram.
"Maafkan saya segalanya yang tak berlangsung lancar dan terima kasih banyak atas waktu kebersamaan kami. Semoga beruntung," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News