Arsitek MU, Ruben Amorim, kecewa berat karena kedua gol berasal dari skema sepak pojok. Namun, ia paham bahwa hal itu tak bisa terhindarkan mengingat Arsenal memiliki skema bola mati yang kaya dan timnya tak punya banyak waktu untuk berlatih dan mengantisipasinya.
"Kami tahu ini akan jadi laga sulit. Saya pikir sepak pojok mengubah pertandingan, kemudian kami kehilangan momentum," tutur Amorim di laman resmi klub.
"Kami telah mencoba melakukan segalanya setelah kebobolan untuk mengontrol pertandingan lagi. Anda bisa merasakannya pada babak pertama, suasana di stadion, bahwa kami bisa menciptakan masalah untuk mereka," urainya.
"Kami harus meningkatkan banyak hal di berbagai area dalam permainan kami. Tapi kami bisa mengendalikan pertandingan," ulasnya.
Menurut Amorim, MU memiliki peluang menang karena Arsenal tak bermain terlalu baik. Tapi, ia paham bahwa meramu strategi untuk mengantisipasi skema bola mati membutuhkan waktu dan hal itu tak dimilikinya lantaran baru bergabung dengan klub dua pekan lalu.
"Mereka sangat bagus karena punya banyak waktu untuk melatih skema bola mati. Terlebih lagi mereka punya pemain yang besar, jadi itu adalah strategi yang bagus, dan kami cuma punya waktu dua pekan untuk megantisipasinya," ujarnya.
"Kami mencoba untuk mengantisipasinya, tapi kita tahu semua tim di Premier League menderita menghadapi skema bola mati Arsenal. Itu cukup disayangkan karena kami tidak bermain terlalu baik, tapi begitu juga dengan Arsenal," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
