Menurut laman resmi PSS, Kamis (15/10), PSSI, PT LIB, serta seluruh perwakilan klub telah menggelar pertemuan yang hasilnya menyepakati bahwa kompetisi harus dilanjutkan. Tapi, kepastian jadwal barunya tetap saja belum didapat.
Federasi dan klub berharap kompetisi bisa dilanjutkan pada 1 November. Meski begitu, proses perizinan dari pihak kepolisian diyakini bakal sulit karena Pilkada serentak akan bergulir pada akhir tahun ini.
"Kita tahu kemungkinan rencana tanggal 1 November sedang diusahakan, makanya kita selama ini kita tetap fokus latihan dan program tetap jalan," kata Danilo.
"Kami rasa itu (kompetisi berlanjut) berat juga, pengalaman kami selama ada Pilkada memang agak sulit, mudah-mudahan ada mukjizat bisa ada perubahan dan izin bisa turun," tambahnya.
PSSI dan PT LIB sempat menyatakan bahwa kelanjutan kompetisi musim 2020 adalah harga mati. Sebab jika tidak dilakukan, bakal mempengaruhi berbagai aspek, khususnya persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Federasi dan operator sendiri memiliki tiga opsi terkait kelanjutan kompetisi. Opsi pertama adalah kick-off pada 1 November 2020 dan selesai pada Maret 2021. Jika tanggal 1 November tidak diizinkan, PSSI akan membuat mengambil opsi kedua dengan menggelar kick-off pada 1 Desember dengan jadwal dan skema baru.
Namun jika itu tetap tidak terjadi, PSSI terpaksa melakukan opsi ketiga dengan menggelar kick-off pada 1 Januari 2021 sambil membagi seluruh klub peserta menjadi dua wilayah.
Menanggapi rencana PSSI, Danilo hanya menegaskan bahwa yang terpenting adalah kepastian soal nasib kompetisi. Pasalnya, kejelasan status kompetisi akan berdampak pada program tim Elang Jawa.
"Walaupun untuk tanggal 1 November izin sulit turun, setidaknya sudah ada gambaran. Supaya kita bisa merancang program dengan tim pelatih maupun pemain, agar mereka ada waktu libur dan kembali berkumpul dengan keluarga," tutup Danilo. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News