Logo Liga 1 Indonesia. (dok. PT LIB)
Logo Liga 1 Indonesia. (dok. PT LIB)

Pengamat tidak Keberatan Liga 1 Bergulir dengan 20 Tim Peserta

Kautsar Halim • 09 Januari 2024 19:35
Jakarta: Liga 1 Indonesia 2023/2024 memang masih menjalani masa jeda hingga saat ini. Tapi, beredar rumor bahwa kompetisi kasta tertinggi Tanah Air tersebut bakal dihuni 20 tim peserta pada musim depan. Terkait itu, para pengamat sepak bola Indonesia pun angkat bicara.
 
Seperti diketahui, Liga 1 Indonesia 2023/2024 masih diikuti 18 peserta dengan sistem degradasi. Jadi nantinya, tiga tim terbawahnya bakal terdegradasi ke Liga 2 Indonesia 2024/2025. Lalu sebagai pengganti tim yang terdegradasi, bakal ada tiga tim teratas dari Liga 2 yang naik ke Liga 1.
 
Namun, situasinya bakal berbeda jika wacana Liga 1 yang melibatkan 20 tim terealisasi. Nantinya, hanya akan ada satu tim dari Liga 1 yang terdegradasi, tapi jatah tim promosi dari Liga 2 tetap sama, yakni 3 klub. Beredar kabar, wacana Liga 1 dengan 20 tim muncul setelah berkaca dari liga-liga top Eropa yang bergulir lebih kompetitif.

Menanggapi itu, pengamat sepak bola Indonesia, Kesit Budi Handoyo, menilai tak masalah Liga 1 dihuni 20 tim. Menurutnya, yang harus diperhatikan adalah peningkatan kualitas kompetisi.
 
"Tidak masalah jumlah peserta di Liga 1, mau 18 atau 20. Yang paling penting adalah kualitas kompetisi harus terus ditingkatkan setiap musimnya. Kan kita mengejar ranking kompetisi AFC, supaya bisa masuk ke papan atas," kata Kesit.
 
Kesit mengungkapkan, perubahan regulasi Liga 1 memang bisa ditentukan kalangan Exco (Komite Eksekutif) PSSI, termasuk mengubah kuota tim peserta pada musim depan. Namun, ia menegaskan semua itu harus dibawa dan lewat persetujuan Kongres PSSI.
 
"Tapi lebih bagusnya konsisten apa yang sudah disepakati di awal. Di awal kan PSSI sudah bertemu dengan para klub Liga 1 dan Liga 2 (sarasehan), jadi itu dijalankan dulu. Mungkin untuk next season boleh dilakukan penambahan tim peserta di Liga 1, tapi harus kesepakatan Exco dan persetujuan kongres. Jangan sampai apa yang sudah disepakati dicederai," tutur Kesit.
 
"Misalnya boleh, silakan dari Liga 2 nantinya yang promosi ditambah dari 3 menjadi 5, atau mekanisme lainnya, supaya Liga 1 jumlahnya menjadi 20 tim. Namun, tetap harus kesepakatan Exco dan persetujuan kongres," tambahnya.
 
Hal senada juga diungkapkan pengamat sepak bola nasional lainnya, Yusuf Kurniawan. Menurutnya, jangan sampai wacana Liga 1 dengan 20 tim malah mencederai sepak bola Indonesia.
 
"Kalau sekarang ujug-ujug muncul wacana 20 tim, akan mengundang spekulasi negatif: Ada tim yang mau diselamatkan," ujar pria yang akrab disapa Bung Yuke tersebut.
 
Bung Yuke justru menilai, idealnya kompetisi dibuat menjadi 3 wilayah dengan setiap wilayah masing-masing dihuni 12 tim. Artinya, terdapat 36 tim yang berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
 
"Idealnya dengan demografi Indonesia yang luas, dibagi ke dalam 3 wilayah, barat, tengah, timur seperti ISL 2007. Biaya akomodasi dan traveling akan jauh lebih efisien. Lalu supaya lebih merata, dan daerah-daerah (klub) terluar punya kesempatan naik panggung ke kasta tertinggi," terang Bung Yuke.
 
"Kalau 3 wilayah, ya bisa 12 besar dulu atau langsung 8 besar, itu soal teknis saja. Kalau cuma mekar jadi 20 tim, menurut saya ya enggak perlu dibagi format 2 wilayah, langsung saja klasemen tunggal home and away, tanpa final four lagi (seperti sekarang),” tambahnya.
 
Masih menurut Bung Yuke, agar format tiga wilayah kompetisi dapat dijalankan dengan bagus, stadion-stadion yang belum standar untuk menggelar Liga 1, dapat diperbaiki dengan mengacu Inpres (Instruksi Presiden) Nomor 3 Tahun 2019 soal Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional.
 
"Harus di-upgrade dari sekarang, fasilitasnya. Di Liga Primer Inggris, misalnya, banyak stadion kecil-kecil tapi tetap bisa dilaksanakan. Yang penting management security-nya baik," jelas Bung Yuke.
 
"Lewat Inpres, seharusnya ini sudah jalan dari beberapa tahun lalu ya, tapi masalahnya memang tidak diseriusi, jadi cuma macan kertas. Artinya tetap harus ada political will dari pemerintah untuk pembangunan infrastruktur itu," tambahnya.
 
"Kita punya banyak stadion di daerah-daerah tingkat 1 bahkan tingkat 2 yang kurang terurus, karena tidak ada kegiatan nasional yang rutin diadakan. Jika Liga 1 format 3 wilayah dijalankan, niscaya stadion-stadion itu dapat direvitalisasi dengan cepat. Pemerintah-pemerintah di daerah pasti akan terdorong untuk melengkapi kekurangan infrastruktur di tempatnya, karena sepakbola bisa jadi barometer prestasi Pemda setempat juga," lanjut Bung Yuke.
 
Sementara itu, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh, memberi jawaban diplomatis ketika dikonfirmasi tentang rumor penyelenggaraan Liga 1 musim depan dengan 20 tim.
 
"Kalau ada perubahan harus lewat kongres. Lalu juga harus ada usulan dari anggota, jadi masuk ke pembahasan kongres," kata Ahmad Riyadh.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan