Kiper langganan tim nasional Indonesia ini mengaku senang bisa berseragam Bajol Ijo. Sebab, Persebaya adalah klub kebanggaannya yang ia dukung sejak kecil.
"Saya sudah jadi Bonek sejak kecil. Waktu masih nonton di Gelora 10 Nopember, saya katakan pada diri saya sendiri bahwa saya harus bisa bermain untuk Persebaya saat sudah dewasa," jelas Satria dikutip dari laman resmi klub, Selasa, 2 Maret 2021.
Sebagai bentuk rasa cinta dan mewujudkan cita-citanya itu, kiper 24 tahun ini bergabung dengan klub internal Persebaya, Indonesia Muda (IM).
"Saya pilih SSB Indonesia Muda. Saya berharapnya bisa gabung Persebaya karena kan IM tim internalnya Persebaya. Latihan dulu di lapangan Pacar Keling. Saya juga merasakan tanding di Karanggayam," jelasnya.
Namun, cita-citanya tersebut sempat terhambat karena saat itu terjadi dualisme di Persebaya. Akhirnya, ia memutuskan untuk melanjutkan menimba ilmu di WCP Akademi, Gresik.
Setelah menimba ilmu, pada 2016 Satria akhirnya mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan karier profesionalnya sebagai penjaga gawang. Ia bergabung dengan tim lokal Persegres Gresik United.
"Setelah ada masalah internal saya pindah ke WCP, punya coach Widodo. Dari sana saya akhirnya mulai karier di Persegres. Gara-gara itu saya dikiranya orang Gresik, padahal ya aku arek Suroboyo," ungkap Satria.
Satria adalah kiper langganan timnas Indonesia. Tercatat, ia pernah membela timnas U-19 di tahun 2016, SEA Games 2017. Bahkan di era Luis Milla, Satria sempat dipanggil untuk bergabung dengan timnas senior.
Satria pun berharap kariernya moncer dengan klub impiannya itu. Ia pun ingin membawa Persebaya mengangkat trofi.
"Pastinya saya akan berikan yang terbaik untuk membawa Persebaya berprestasi. Saya ingin seperti idola saya, Hendro Kartiko, yang bisa bawa Persebaya juara," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News