Aji Dian Kusuma. (Foto: Dok. IG Aji Dian Kusuma)
Aji Dian Kusuma. (Foto: Dok. IG Aji Dian Kusuma)

Cerita Aji Dian Kusuma Gagal Lolos Seleksi karena Terbentur Biaya

Alfa Mandalika • 12 September 2025 19:10
Jakarta: Aji Dian Kusuma, eks pemain Arema FC Youth dan Persik Kediri Youth harus mengubur mimpinya untuk bermain bagi Madura United Youth di Kompetisi Elite Pro Academy. Hal itu disebabkan lantaran dirinya tak mampu membayar biaya sebesar Rp15 juta.
 
Pemain kelahiran Bali itu, diketahui sempat memperkuat dua klub Super League di kategori Youth yaitu Arema FC musim 2023/2024 dan Persik Kediri musim 2024/2025. Bersama Persik Kediri, Aji pernah bermain satu tim bersama penyerang andalan Timnas Indonesia U-17, Mierza Firjatullah.
 
Usai mengakhiri perjalanannya bersama Persik Youth, Aji mencoba peruntungan kariernya di Madura United Youth. Kisah kegagalan Aji di Madura United Youth dibagikan melalui akun Tiktok nya yang menjadi viral dan mengundang perhatian publik.

Dalam wawancara bersama Medcom.id, Aji bercerita tentang perjuangan dirinya melakoni seleksi untuk tim yang sudah dimipikannya demi bermain di tim junior yang terkenal di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Madura United.
 
Sebelumnya, Aji melihat brosur seleksi yang diedarkan melalui akun media sosial Madura United Youth. Dalam proses seleksi tersebut, Aji di wajibkan membayar sebesar Rp100 ribu untuk mengikuti proses seleksi yang akan dilakukannya.
 
“Biaya seleksinya itu 100 ribu, nah sudah saya isi persyaratannya sama pembayarannya, saya berangkat lah sama Ayah saya ke Madura pas hari sabtu itu, sampai di Madura itu malam, di sana itu saya sama Ayah kebetulan nginep di tempat temannya Ayah saya,” ujar Aji kepada Medcom.id.
 
“Pada saat seleksi hari pertama itu manajemennya bilang gini, ‘Di seleksi ini tidak ada yang namanya pemain titipan, yang terbaik ya itu yang saya pilih, mau kalian anak jenderal, anak tentara, anak polisi, mau kalian bayar berapa saya gak peduli pokoknya saya pilih yang terbaik’, ucapnya gitu," jelas Aji.
 
“Saat selesai seleksi hari pertama, saya di situ udah yakin lah bisa lolos soalnya manajemennya sendiri yang bilang seperti itu, kemudian lanjut seleksi hari kedua besoknya, saya di situ udah dibilang top perform lah, main bagus. Saya cetak gol juga, di situ saya sudah senang sekali, udah yakin banget kalau bisa lolos,” katanya.
 
Usai melakoni seleksi, Aji memutuskan untuk kembali ke kota asalnya sambil menunggu kejelasan akan seleksi yang sudah dirinya jalani di Madura United Youth. Aji juga mengaku jika pihak Madura United Youth menghubungi sang Ayah untuk melakukan pembicaraan serius usai seleksi.
 
“Pihak klub minta nomor Ayah saya katanya buat ngebicarain tentang akomodasi selama EPA U-20 bergulir, ternyata saya ditawarin untuk membayar sebesar 15 juta atau 20 juta, kebetulan yang 15 juta itu tidak termasuk tinggal di mes, terus yang 20 juta itu sudah termasuk tinggal di mes," beber Aji.
 
Baca juga: Madura United Masih Mencari Rekrutan Asing
 
“Di situ saya udah langsung pasrah soalnya mau nyari dimana uang segitu, kasihan sama orang tua juga kan kalau misalnya maksain nyari uang segitu banyaknya, malamnya saya chat lagi pihak klub buat memastikan benar apa tidak buat bayar segitu, dan ternyata benar," sambungnya.
 
“Kemudian saya minta maaf ke pihak klub kalau tidak bisa membayar nominal nya, alhasil saya dianggap mundur di klub tersebut,” ujar Aji.

Tanggapan Aji usai dicoret karena tidak mampu bayar

“Tentu saya kecewa, saya hanya orang desa yang ingin sukses membanggakan kedua orang tua lewat sepakbola, tapi hal itu susah sekali, karena ekonomi orang tua saya juga tidak mendukung untuk memenuhi syarat berbayar seperti itu.  Semoga kedepannya berbayar seperti itu bisa dikurangi ataupun bisa diatasi.  Sebelumnya, saya juga mau meminta maaf kepada klub Madura United karena tanpa izin memposting  hal tersebut (Postingan TikTok Aji yang viral),” kata pemain berusia 18 tahun itu.

Harapan Aji untuk sepakbola Indonesia di pembinaan usia muda

“Harapan saya untuk kedepannya, semoga sepakbola indonesia bisa lebih maju, banyak sekali bakat-bakat yang masih terhalang ekonomi. Semoga pak Ketum PSSI bisa berantas mafia-mafia atau oknum-oknum yang bisa menghambat bibit-bibit timnas indonesia untuk berkembang di kompetisi tinggi yaitu EPA.” tutup Aji. 
 
Medcom.id juga sudah berusaha meminta konfirmasi dari pihak Madura United Youth, tetapi belum ada balasan. (Victor Rodam)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan