"Soal itu, kami ingin mengobrol dengan Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan). Cuma, belum menemukan waktunya," kata Ketua Umum The Jakmania Diky Budi Ramadhan dalam konferensi virtual, Selasa (16/3/2021).
Menurut Diky, pemerintah daerah akan lebih efektif memonitor oknum suporter yang masih nekat berkerumun atau mengadakan nonton bareng (nobar) Piala Menpora di Jakarta.
The Jakmania, katanya, tidak dapat bertindak sendiri terhadap para anggotanya yang 'bandel' (tetap melanggar prokes) karena dapat memicu keributan dan perselisihan.
"Kami tidak bisa menyisir begitu saja suporter seperti di daerah lain karena budaya di Jakarta berbeda," tutur dia.
Mengenai komitmen suporter tidak ke stadion, Diky memastikan seluruh anggota The Jakmania sudah menyadari peran menjaga prokes pencegahan covid-19.
"Saya bisa yakinkan 100 persen tidak ada The Jakmania yang hadir di stadion," kata dia.
Namun, dia belum bisa menjamin para anggotanya mematuhi larangan nobar, terutama bagi para The Jakmania yang berada di luar Jakarta. Sebab menurutnya, tiap daerah menerapkan aturan pencegahan covid-19 yang berbeda.
"Makanya, sekarang kami mencari formulasi yang enak. Sebab, bisa saja ada kumpulan kecil-kecil seperti di kafe atau warung. Itu yang harus diminimalkan," tutup Diky.
Laga Arema FC kontra Tira Persikabo bakal membuka Piala Menpora di Solo pada 21 Maret mendatang. Turnamen pramusim ini diikuti oleh tim-tim Liga 1 dan bakal memainkan fase grup di empat tempat berbeda, yakni Grup A di Solo, Grup B di Malang, Grup C di (Bandung), sedangkan Grup D di Sleman.
Polri memberi izin menggelar Piala Menpora karena penyelenggaraannya dijanjikan sambil menerapkan prokes pencegahan covid-19 secara ketat. Kemudian jika masih terjadi pelanggaran di tengah turnamen, Polri bisa saja mencabut izin tersebut. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News