Satu momen yang paling menyita perhatian dari laga timnas vs Maroko tadi malam ketika pemain Maroko Abdel Hamid Maali kedapatan handball di kotak terlarang saat coba memblok tendangan bebas Achmad Zidan.
Alih-alih menghadiahi penalti buat Garuda Muda, yang saat itu sudah tertinggal 2-1, wasit Morten Krogh justru menganggap kejadian itu bukanlah sebuah handball. Padahal dalam rekaman ulang, sangat jelas bola menyentuh tahaun Hamid Maali.
WASIT CURANG.. LIHAT MONITOR MAROKO HANDBALL TAPI INDONESIA GAK DAPET PINALTI.. HARUSNYA SEKOR 2 : 2 .... pic.twitter.com/68kIdrxi93
— ????vo (@followbackwaw) November 16, 2023
Krogh sempat berkomunikasi dengan ofisial VAR untuk mencermati momen genting tersebut. Ia juga melihat tayangan VAR di monitor lapangan. Namun, pada akhirnya sang pengadil memutuskan tidak memberi hadiah penalti untuk Garuda Muda.
Baca juga: Kalah dari Maroko, Nasib Garuda Muda Bergantung dari Grup Lain |
Penjelasan kenapa timnas tidak dihadiahi penalti
Jika merujuk pada regulasi, keputusan sang wasit mungkin saja tepat, pasalnya handball terjadi setelah bola sepertinya lebih dulu mengenai pinggang Maali.
"Tidak dikatakan handball jika bola melakukan kontak dengan lengan/tangan dalam "posisi natural". Bola secara tidak sengaja bersentuhan dengan tangan/lengan pemain bertahan di dalam area penaltinya akibat defleksi, sapuan rekan tim, atau sejenisnya," demikian tertulis dalam aturan law of the game.
Dengan kekalahan 3-1 dari Maroko, timnas Indonesia U-17 berakhir di tempat ketiga dengan 2 poin dari tiga laga. Sedangkan Maroko menjadi juara grup dengan poin 6 dari tiga laga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News