Bertanding di Stadion Patriot Candrabhaga, Indonesia sempat menahan Korsel dengan skor 0-0 pada babak pertama. Namun, ketika memasuki babak kedua, Indonesia kecolongan pada menit ke-66 melalui Baek Ga On. Korsel bahkan nyaris menambah gol pada menit 79. Namun, eksekusi penalti Lee Jae Hwan masih membentur mistar gawang. Sampai pertandingan berakhir, Korsel unggul 1-0 atas Indonesia.
"Saya rasa ada perbaikan yang signifikan di mana pola permainanya di Bali belum terpola, sekarang sudah terpola. Belakang sudah rapat, lini tengah dan depan memang harus diperbaiki," ujar Erick.
"Pola ini baru dua minggu, mudah-mudahan ke depan, apalagi saat di Jerman, bisa lebih baik. Ketika kita bisa menahan (Korsel) 0-0 pada babak pertama, itu adalah hal yang bagus. Tapi bermain bola itu 90 menit, pemain kita agak lengah hingga ketika pergantian pemain, hingga terjadi gol," sambungnya.
Erick juga menilai bahwa masih terdapat kesalahan sendiri sehingga hal itu perlu menjadi catatan bagi pelatih Bima Sakti.
"Saya bicara dengan coach Bima dan para pemain ini adalah hal positif. Kita masih kerap melakukan kesalahan sendiri dan bukan lawan bermain bagus, kita banyak membuat kesalahan di lapangan tengah," tutur Erick.
Tidak lupa juga, Erick menyampaikan terima kasih kepada skuat Korea Selatan yang sudah bersedia melakukan laga persahabatan.
"Saya berterima kasih kepada Korsel, karena sesama negara Asia kita saling bantu, kita sama-sama bangun sepak bola Asia, tidak mudah bagi kita mencari lawan untuk lawan di Piala Dunia U-17," ujarnya.
"Untuk timnas U-17 harus perbaiki fokus dan mental, ini harus diperbaiki, kesalahan ada di kita," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News