"Anda adalah hal pertama yang terlintas di benak saya ketika bergabung dengan Napoli. Mengenakan jersey biru akan lebih berarti mulai sekarang," kata Mertens lewat Instagram.
"Napoli kehilangan sebagian dari jiwanya hari ini. Anda akan selalu menjadi inspirasi bagi kita semua. Bila nama saya pernah ditempatkan di samping nama Anda, saya minta maaf, saya tidak akan pernah berada di level Anda," tambah penyerang berusia 32 tahun itu.
" Apa yang Anda lakukan untuk kota kami akan dicatat dalam sejarah selamanya. Merupakan suatu kehormatan untuk bertemu dengan Anda. Selamanya idola saya," lanjut Mertens.
Sebelum pertandingan tersebut dimulai, para pemain Napoli juga kompak mengenakan seragam bernomor punggung 10 untuk memberikan penghormatan terakhir. Kemudian, laga pun berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk I Partenopei.
Seperti diketahui, Maradona yang merupakan legenda timnas Argentina dan Napoli meninggal dunia pada usia 60 tahun karena serangan jantung di kediamannya yang dekat Buenos Aires, Rabu 25 November lalu.
Pertandingan pertama Napoli sejak meninggalnya Maradona itu bergulir dengan suara nyanyian dan kembang api meski tidak ada penonton yang memadati Stadion San Paolo. Di tempat itulah Maradona mempersembahkan scudetto pertama untuk Napoli pada 1987 yang kembali terulang pada 1990.
Mertens telah menjadi pemain tersubur sepanjang masa Napoli dengan catatan 128 gol sejak bergabung pada 2013 silam. Pemain timnas Belgia itu melewati rekor pemain sebelumnya, termasuk Marek Hamsik (121 gol) dan Maradona (115 gol).
Kapten Napoli Lorenzo Insigne meletakkan karangan bunga sebelum pertandingan tersebut dimulai, sementara seluruh skuat berbaris mengenakan jersey 'Maradona 10' yang sudah dipensiunkan sejak tahun 2000 untuk mengenang jasa-jasanya bagi klub.
"Itu adalah momen yang menyedihkan bagi saya. Jadi, saya hanya bisa membayangkan bagaimana perasaan mereka yang menjalani waktunya di Napoli," ujar Martens seusai laga kontra Rijeka seperti dilansir Goal.
"Ia membuat pengaruh besar di kota ini dan untuk semua orang di selatan Italia. Saya ingin menjadi positif, dan fokus mengenang pria yang tersenyum dan mencintai sepak bola," tambahnya.
"Sulit untuk mengenakan jersey (nomor 10) itu. Tapi dalam beberapa hal, itu selalu menjadi sebuah impian," lanjut Mertens. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News