Final kejuaraan yang selevel dengan Liga Champions di Eropa itu dimainkan dalam suhu panas, dan sangat sedikit peluang yang tercipta, demikian dilansir Reuters.
Saat pertandingan itu tinggal menyisakan delapan menit waktu normal, pemain pengganti Breno Lopes mengemas gol semata wayang melalui sundulan
kepala.
Gol Lopes, yang tercipta hanya beberapa saat setelah pelatih Santos Cuca diusir dari bangku pemain cadangan, memicu kegembiraan luar biasa dari para
penggemar Palmeiras yang menyaksikan pertandingan di Sao Paulo. Para penggemar Palmeiras itu mengabaikan peraturan-peraturan menjaga jarak terkait pandemi Covid-19.
Meski permainan berlangsung sedikit terbuka menjelang akhir babak kedua, pertandingan itu gagal memenuhi ekspektasi para penonton televisi di 191
negara atau 5.000 tamu undangan yang diizinkan menyaksikan secara langsung di stadion.
Tetapi bagi Palmeiras, kemenangan itu sudah cukup untuk menambah catatan bagus mereka musim ini serta prestasi pelatih anyar Abel Ferreira.
Klub itu memenangi kejuaraan negara bagian Paulista pada Agustus, dan mereka akan bermain melawan Gremio pada final Copa do Brasil pada Februari.
Ini merupakan gelar Piala Libertadores kedua bagi Palmeiras, dan untuk ketiga kalinya dalam empat tahun tim Brasil menjadi pemenang kompetisi antarklub terbesar se-Amerika Selatan.
Laga final awalnya direncanakan dimainkan pada November tahun lalu, namun turnamen itu harus terhenti selama enam bulan akibat pandemi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id